Malam itu, total Suju menyanyikan 30 lagu, termasuk 3 encore. Semua adalah lagu hit Suju, seperti Bonamana, Mr. Simple, dan Sorry Sorry. Penonton sepertinya puas memandang dan mendengar aksi mereka.
Korean pop memang sedang merajalela. Aliran ini muncul dari sebuah industri budaya yang tercipta sekitar 10 tahun oleh pemerintah di sana. Awalnya hanya drama mereka yang populer di Indonesia. Baru dalam tiga tahun terakhir banyak remaja putri yang menyukai boy band dan girl band Korea.
"Mereka itu satu paket," ujar Eka, seorang penonton. "Bisa nyanyi, menari, akting, cakep-cakep lagi." Butuh waktu lama untuk menciptakan sebuah idola remaja, seperti Suju. Ada pelatihan di asrama hingga berganti rupa di ruang operasi.
Pengemar super junior (Suju) membeli kaos super junior di Ancol Beach City, Jakarta, Jum'at (27/4). Super Junior boy band asal korea menggelar konser selama 3 hari kedepan di Mata Elang Internasional Studio kawasan Ancol. TEMPO/ Agung Pambudhy
Suju terbentuk sejak 2005 serta sudah menghasilkan lima album studio dan tiga album konser. Mereka bahkan mengeluarkan tiga album single versi Jepang. Mayoritas usia mereka sekitar 20 tahun.
Konser Suju merupakan konser terlama--tiga hari nonstop--dengan konsep dan lokasi yang sama pertama di Indonesia. Awalnya promotor ShowMaxx Entertainment hanya merencanakan dua hari konser. Tapi permintaan yang banyak membuat konser ditambah satu hari di akhir pekan minggu terakhir pada April 2012 itu.
Hari pertama konser Super Junior memang terlihat lebih sepi. Tiket pun diobral dengan paket beli satu gratis satu. Tapi, pada hari kedua dan ketiga, kapasitas 8.000 penonton di Mata Elang International Stadium penuh sesak. Padahal harga tiket tidak murah [saat itu], mulai Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta.
Baca juga: Donghae Super Junior Tiru Joget Dayung ala Jokowi
SORTA TOBING | GUSTIDHA BUDIARTIE