Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pentingnya Transpalansi Sel Dalam Kesembuhan Pasien kanker Darah

image-gnews
Ani Yudhoyono menjalani serangkaian pengobatan penyakit kanker darah di National University Hospital, Singapura, sejak awal Februari lalu. Ani Yudhoyono selalu mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, termasuk sang suami, mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Instagram/@aniyudhoyono
Ani Yudhoyono menjalani serangkaian pengobatan penyakit kanker darah di National University Hospital, Singapura, sejak awal Februari lalu. Ani Yudhoyono selalu mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya, termasuk sang suami, mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Instagram/@aniyudhoyono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penyakit kanker darah belakangan menjadi perhatian setelah dialami beberapa tokoh publik tanah air seperti istri presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono. Penyakit kanker darah pun sebelumnya menyerang putri penyanyi Denada.

Baca: Dapat Kiriman Cinta dari Penggemar, Ani Yudhoyono Semangat Sembuh

Dokter yang juga pakar hematologi Parkway Cancer Center (PCC), sebuah institusi perawatan kanker yang berpusat di Singapura, Colin Phipps Diong menuturkan dengan diagnosis dan terapi yang tepat dan lengkap, kanker darah dapat disembuhkan dengan peluang 60-70 persen. “Transplantasi sumsum tulang yang bersifat allogenic, yakni transplantasi sel punca dari donor, menjadi terapi paling efektif saat ini untuk menyembuhkan kanker darah,” ujar Colin saat menjadi pembicara dalam diskusi ‘Kanker Darah Dapat Diobati, Bagaimana Mendeteksi dan Mengobati’ di Yogyakarta Kamis sore 25 April 2019.

Colin menuturkan, kanker darah menyerang pabrik darah di tubuh manusia. Sehingga sel darah merah turun drastis dan menyebabkan penderita muncul gejala seperti lebam pada kulit, stamina turun, pucat, pening, dan sesak nafas.

Colin menuturkan pengobatan paling efektif untuk pasien kanker darah saat ini transplantasi sumsum tulang. Melalui teknologi tranplantasi sel punca, sel induk dapat diambil dari diri sendiri (autologos) atau berasal dari orang lain sebagai donor (allogenic).

Dalam kasus Ani Yudhoyono, sang adik, Pramono Edhie Wibowo diketahui menjadi sebagai donor untuk transplantasi tersebut. Kemungkinan cocok tidaknya sumsum tulang dari donor dengan pasien sekitar 45 persen.

Dalam pemberian terapi kanker darah harus diawali dengan diagnosis yang tepat dan lengkap. Diagnosis ini menentukan langkah-langkah terapi selanjutnya. Sebelum transplantasi misalnya, pasien harus menjalani tes radiasi dan kemoterapi 2-3 kali. "Tingkat kesembuhan kanker darah setelah tranplantasi ini 60- 70 persen," ujar Colin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Colin mewanti-wanti, kanker darah bisa dialami siapapun tanpa gejala apa pun dan tanpa riwayat kanker penderita di keluarga. Walau begitu, risiko seseorang mengidap kanker lebih tinggi jika ada riwayat kanker di keluarga tersebut.

Colin mengutip, Survei Global Cancer Observatory pada 2018 menunjukkan kanker darah menempati urutan kesembilan sebagai kasus kanker terbesar di Indonesia. Leukemia menjadi kanker cair dalam darah dan menyerang 1.213 orang. Sekitar 40 persen penderitanya adalah anak-anak.

Merujuk data Kementerian Kesehatan pada 2018, prevalensi kanker di Indonesia 1,4 persen dengan 347.792 pasien. Kondisi ini menempatkan Indonesia di urutan kedelapan di Asia Tenggara dan ke-23 di Asia untuk kejadian kanker.

Baca: Sumsum Tulang Belakang Ani Yudhoyono dengan Pramono Edhie Cocok

Kanker menempati urutan keenam penyebab kematian tertinggi di Indonesia. “Adapun prevalensi kanker di DIY juga tergolong tinggi, yaitu 4,1 persen dengan 14.596 pasien,” ujarnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

41 menit lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

47 menit lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

7 jam lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.