Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Petunjuk kalau Dia Bukan Jodoh Anda

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock
Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan anggap sepele saat merasa ragu menjalani sebuah hubungan. Bagaimana bisa sepenuhnya yakin bahwa Anda sedang menjalin hubungan dengan orang yang tepat? Keraguan tersebut membuat seseorang sulit percaya 100 persen bahwa dirinya sudah menemukan jodoh.

Memang tidak mudah mengetahui apakah ia merupakan orang yang tepat atau bukan. Namun, selalu ada cara untuk mengetahui bahwa pilihan Anda tidak tepat. Menurut Profesor Berit Brogaard dari Universitas Miami di Amerika Serikat, tidak ada seorang pun yang dapat memberi jawaban pasti jika berbicara mengenai pasangan. Namun, selalu ada tanda jika hubungan asmara yang dijalani tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Jika Anda merasa ragu untuk melanjutkan atau mengakhiri hubungan, lihat kembali dan nilai hubungan dengan menggunakan perspektif sebagai orang lain. Berikut lima tanda yang menunjukkan bahwa ia bukan orang yang tepat, dilansir dari Independent.

#Tak sepaham
Hal tersebut tentu tidak dapat dipertimbangkan lagi. Misalnya, keinginan untuk memiliki anak, menikah, atau pindah ke kota atau bahkan negara lain, akan menjadi masalah besar jika pasangan menginginkan hal lain yang tidak sejalan dengan keinginan Anda.

Brogaard mengatakan bahwa bukan tidak mungkin menemui titik terang saat dua orang berbeda paham. Namun, hasilnya bukan lagi terasa menyenangkan tapi seperti tekanan.

“Mengubah pola pikir itu tidak sulit, namun hasil akhirnya lah yang akan sulit diterima. Tidak menutup kemungkinan jika salah satunya merasa tertekan,” ujar Brogaard.

Ilustrasi bertengkar. Shutterstock

#Memaksa
Hubungan yang tidak seimbang adalah jika salah satu pihak terus menerus memaksakan kehendak tanpa mempertimbangkan psikologis pasangan. Menurut penelitian yang dilakukan pada 2013, hubungan seperti itu hanya akan bertahan paling lama 3,5 tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Apakah dia selalu memutuskan apa yang harus Anda makan, film apa yang harus ditonton, atau hal lain apa yang harus Anda kerjakan? Apakah ia tidak dapat menentukan apa yang harus dimakan, film apa yang harus ditonton, atau menanyakan semuanya pada Anda? Perilaku seperti itu tidak akan membuat pasangan tunduk atau patuh, hanya akan membuat ia merasa tertekan, terkekang,” sambung Brogaard.

#Tidak menghargai
Sebuah hubungan dapat berjalan dengan baik jika kedua belah pihak dapat menghargai satu sama lain. Bentuk tidak menghargai pun beragam jenisnya, mulai dari sikap yang kasar, baik secara fisik maupun verbal hingga hubungan yang sifatnya pasif–agresif, mengatasi masalah tanpa menghadapi secara langsung, dengan kata lain menghindar, memilih diam, hingga masalahnya selesai.

Brogaard mengungkapkan bahwa hal tersebut seringkali tidak dapat dilihat secara kasat mata, namun dapat dirasakan dengan sangat jelas, misalnya memanggil nama Anda bukan dengan nama panggilan sayang, membuat Anda merasa tidak dihargai.

“Cinta saja tidak cukup, dalam sebuah hubungan perlu adanya rasa saling menghargai, “ ujar seorang profesor peneliti sekaligus psikolog dari Boston College.

#Tidak pengertian
Jika pasangan mengharapkan Anda selalu ada untuknya, namun dirinya tidak dapat melakukan hal yang sama, pikirkan kembali apakah semuanya sepadan.

“Apakah semua pengorbanan yang Anda lakukan sepadan? Jawabannya mungkin sangat mengejutkan, Anda mungkin selama ini selalu ada untuknya, selalu memenuhi kebutuhan emosional atau kebutuhan fisik, namun dirinya tidak pernah melakukan hal yang sama, kalaupun sama jumlahnya tidak seimbang,” jelas Brogaard.

#Lebih banyak meminta daripada memberi
Ini yang kerap terlewatkan, tidak disadari oleh banyak orang, padahal sering terjadi. Anda mungkin sering memikirkan pasangan, apa yang sedang ia lakukan atau apa yang sedang ia rasakan, namun apakah mereka pernah melakukan hal yang sama? Jika demikian, lebih tepat dikatakan sebagai hubungan orang tua–anak ketimbang pasangan romantis, di mana seharusnya ada proses meminta, memberi, bukan meminta-minta.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

5 jam lalu

Ilustrasi pasangan/Whatsapp
Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.


Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

1 hari lalu

Ilustrasi pasangan berbincang santai. Foto: Freepik.com/Our-Team
Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.


Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

4 hari lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.


Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

4 hari lalu

Ilustrasi pasangan kencan. Foto: Unsplash.com/Nathan Dumlao
Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.


Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

6 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.


Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

7 hari lalu

Ilustrasi pernikahan. Shutterstock
Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.


Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

9 hari lalu

Ilustrasi suami istri konsultasi ke dokter. redrockfertility.com
Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.


Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

11 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa cinta atau kasih sayang yang digunakan untuk mengungkapkan perhatian pada orang lain.


3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

11 hari lalu

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya. Foto: Canva
3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.


Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

12 hari lalu

Tom Cruise menjadi salah satu aktor dengan bayaran tertinggi setelah sukses membintangi film Top Gun: Maverick. Film tersebut berhasil meraih keuntungan lebih dari USD 1 miliar dan menjadi film berpendapatan tertinggi di 2022. Hal ini pun menambah pendapatan Tom Cruise secara signifikan. Jumlah kekayaannya kini sekitar US$ 620 juta atau Rp 9,1 triliun. Foto: IMDB
Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

Tim peneliti dari Portugal menemukan wanita lebih suka pria yang murah senyum dibanding yang maskulin. Ini alasannya.