Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tradisi Baju Adat Kamis Pahing di Yogyakarta, Apa Istimewanya?

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Siswa SD di Kabupaten Sleman mengenakan pakaian adat pada Kamis Pahing pada 19 September 2019 . Tempo/Mitra Tarigan
Siswa SD di Kabupaten Sleman mengenakan pakaian adat pada Kamis Pahing pada 19 September 2019 . Tempo/Mitra Tarigan
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAnak-anak SD Negeri Kaliduren Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta terlihat asyik beraktivitas di halaman sekolah pada Kamis 19 September 2019. Dibimbing oleh kakak-kakak dari Forum Anak Kabupaten Sleman, mereka menari, menyanyi secara berkelompok. Yang unik adalah saat mereka berlarian dan menari di halaman sekolah mereka, siswa siswi Sekolah Dasar itu mengenakan pakaian adat Yogyakarta.

Siswi putri mengenakan kebaya dan jarik, sedangkan siswa putra mengenakan baju lurik, jarik, lengkap dengan blankonnya. Pakaian khas Yogyakarta itu tidak menghalangi mereka untuk aktif bergerak dan berekspresi.

Tidak hanya anak-anak sekolah itu yang bangga mengenakan pakaian adat. Pada Kamis Pahing itu, semua pegawai negeri sipil di Provinsi Yogyakarta ini pun mengenakan pakaian adat. Ternyata pada Kamis Pahing, mereka memang diwajibkan mengenakan pakaian khas Yogyakarta.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini, mengatakan bahwa penggunaan pakaian adat Yogyakarta dilakukan setiap Kamis Pahing alias 35 hari sekali. Hal ini sesuai dengan tradisi weton yaitu peringatan hari kelahiran dalam tanggalan Jawa yang terjadi setiap 35 hari sekali. Kegiatan ini dilakukan untuk melestarikan budaya leluhur.

Pemilihan hari Kamis Pahing disesuaikan dengan hari perpindahan keraton dari Ambar Ketawang ke keraton sekarang. Kamis Pahing adalah hari berdirinya Keraton Yogyakarta. "Setiap hari Kamis Pahing kami menggunakan adat ini untuk menjaga budaya istimewa," kata Mafilindati alias Linda di Sleman, Yogyakarta, Kamis 19 September 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Linda mengatakan masyarakat menggunakan pakaian tradisional Yogyakarta ini sudah diatur dalam peraturan Gubernur Yogyakarta. Penggunaan pakaian tradisional ini, kata dia, telah berlaku sekitar empat hingga lima tahun yang lalu.

Penggunaan pakaian adat khas Yogyakarta pada Kamis Pahing ini pun tidak boleh sembarangan, ada aturannya. Bagi masyarakat awam tidak boleh menggunakan menggunakan motif bunga dan jarik dengan motif parang besar. Hal ini lantaran motif tersebut diperuntukkan bagi keluarga keraton.

"Jadi kalau ada acara keraton, masyarakat awam tidak boleh menggunakan motif yang sama persis dengan keraton. Tetapi ketika tidak dalam acara keraton mereka boleh menggunakan motif itu misalnya untuk acara pernikahan, mereka menjadi raja dan ratu sehari boleh, tapi kalau ada acara keraton tidak boleh," kata Linda.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

21 jam lalu

Sastrawan Joko Pinurbo. Dok.TEMPO/Suryo Wibowo
Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.


Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Produk fesyen Mylea dari Mycotech Lab (MYCL) yang terbuat dari jamur miselium (mycelium). Dok: MYCL
Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

3 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

4 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

4 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

4 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

4 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

5 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.