TEMPO.CO, Jakarta - Masalah psikologi adalah satu dari sekian banyak gangguan kesehatan yang sangat sering dialami banyak orang. Tanpa sadar, Anda mungkin bisa merasa depresi, marah, stres, hingga gelisah. Jika tidak diatasi, ini pun bisa membawa pada permasalah fisik yang lebih serius.
“Merasa bisa mengalami skizofrenia, psikotik, bipolar, obsessive-compulsive disorder (OCD), dan sebagainya,” kata spesialis kesehatan jiwa Heriani dalam acara Prevent Suicide by Loving Yourself di Jakarta pada 9 Oktober 2019.
Lantas, apa yang wajib dilakukan agar masalah psikologi ini tidak dialami, bahkan berlanjut hingga kasus yang lebih serius? Heriani pun memberikan tiga tips utamanya. Pertama, seseorang wajib memiliki sifat yang mudah memaafkan sebab ini bisa membuat lebih rileks dan tidak tertekan.
“Kalau Anda bisa memaafkan orang, pasti rasanya lega kan? Masalah kesehatan seperti stres juga pasti tidak dirasakan,” katanya.
Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Heriani juga mengimbau agar setiap orang selalu menanggapi hal-hal dengan positif dan bahagia. Memang, segala sesuatu tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan. Namun, melihat sisi positif dan berusaha mengubah tantangan hidup menjadi hal yang lebih baik pun disarankannya.
“Pandangan negatif itu bisa membuat gangguan jiwa. Anda stres, pusing, penat, nanti jadi masalah psikologis. Sudah, positif-positif saja kita dalam menyikapi sesuatu,” jelasnya.
Terakhir dan yang mungkin terdengar sulit untuk dilakukan adalah menghindari penggunaan kata-kata absolut. Contohnya pasti, mutlak, dan harus. Heriani mengatakan bahwa ini bisa menimbulkan rasa kecewa dan frustasi bila tidak terealisasi dengan baik.
“Anda bilang pasti ujian dapat 100. Kalau kurang, pasti stres dan kesal dengan diri sendiri. Jadi, jangan terlalu mematok dengan absolut tapi relatif saja,” ujarnya.