Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

image-gnews
Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stres merupakan respons tubuh Anda terhadap situasi sulit. Tubuh Anda dapat memiliki respons fisik, emosional, atau mental. Stres dapat membantu jika Anda perlu bekerja keras atau bereaksi dengan cepat. Namun jika stres terjadi terlalu sering atau berlangsung terlalu lama, dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti sakit punggung.

Dikutip dari HealthLinkBC, jika Anda menahan stres di tubuh Anda, hal itu dapat memengaruhi punggung Anda. Anda mungkin mulai menegangkan otot punggung, yang dapat menyebabkan sakit punggung atau memperburuknya. Stres dan sakit punggung bisa menciptakan lingkaran setan. 

Hal ini pun disampaikan oleh Profesor di Departemen Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di UT Southwestern Medical Center di Dallas, Kavita Trivedi. Ia mengatakan saat stres banyak hal terjadi dan salah satu gejalanya adalah sakit punggung.

Terjadi karena reaksi kimia dalam tubuh

Sres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres ketika kelenjar adrenal membuang hormon epinefrin (adrenalin), norepinefrin, dan kortisol ke dalam tubuh Anda.

"Bahan kimia ini bagian dari respons melawan-atau-lari tubuh Anda dan dapat meningkatkan regulasi reseptor rasa sakit," kata Trivedi, mengutip Antara dari laman Well and Good.

Saat Anda menyadari bahwa Anda stres, pikirkan bagaimana tubuh Anda meresponsnya. Otot-otot di bahu dan leher Anda mungkin tegang. Mungkin rahang Anda juga menegang.

“Saat stres, kecenderungan alami tubuh adalah mencoba melindungi dirinya sendiri, dan kita melakukannya dengan mengencangkan dan mengencangkan,” jelas Trivedi.

Jadi, Anda tak hanya akan merasa lebih tak nyaman, tetapi rasa sesak itu bisa langsung berubah menjadi rasa sakit. Dan di situlah nyeri punggung muncul. Ketegangan otot akibat stres yang mempengaruhi tubuh bagian atas (leher, bahu) saling terhubung, karena kelompok otot yang sama yang melapisi seluruh tulang belakang Anda, dari atas ke bawah, kata Trivedi.

“Jika bagian atas punggung Anda kencang, pada akhirnya bagian tersebut dapat turun ke rantai untuk mengencangkan punggung bawah Anda juga,” jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang yang melaporkan stres berat hampir tiga kali lebih mungkin mengalami nyeri pinggang dibandingkan mereka yang tidak mengalami stres, menurut sebuah studi pada Juli 2021 di Scientific Reports.

Penelitian lain yang diterbitkan dalam Frontiers in Public Health pada bulan Agustus 2020 terhadap petugas kesehatan yang mengalami nyeri punggung bawah menemukan bahwa mereka yang memiliki tingkat stres kerja yang tinggi dua kali lebih mungkin melaporkan nyeri punggung dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat stres yang rendah.

Pencegahan

Untuk meredakan ketaknyamanan dalam jangka pendek, Trivedi mengatakan Anda dapat konsumsi obat anti inflamasi yang dijual bebas, seperti ibuprofen (Advil) atau naproxen (Aleve) atau acetaminophen (Tylenol) untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

Selain itu gunakan bantal pemanas pada area yang nyeri untuk mengendurkan otot atau oleskan obat topikal atau tempelan pereda nyeri.

Jika sakit punggung Anda berhubungan dengan stres, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan. Salah satunya adalah melakukan pengecekan diri untuk mengidentifikasi pemicu stres apa yang menjadi penyebab utama.

Selain itu, menggabungkan manajemen stres untuk sakit punggung berarti mengandalkan beberapa keterampilan penghilang stres, seperti pernapasan dalam, peregangan, yoga, menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, atau melakukan hal-hal yang menurut Anda menyenangkan, yang semuanya dapat membantu.

HEALTH LINK BC | ANTARANEWS
Pilihan editor: Penyakit Spinal Stenosis Menyerang Tulang Belakang Ju Haknyeon The Boyz, Apakah itu?

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

2 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

5 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

9 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

9 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

9 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

14 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

15 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.