TEMPO.CO, Jakarta - Anak-anak sekarang banyak menghabiskan waktu di depan televisi, selain gawai. Jika anak Anda termasuk, sebaiknya mulailah dibatasi.
The American Academy of Pediatrics melarang penggunaan media pada anak di bawah usia 2 tahun. Lembaga ini juga merekomendasikan agar membatasi waktu menonton tidak lebih dari 1-2 jam sehari.
Terlalu banyak menonton televisi dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan maupun kemampuan anak. Berikut beberapa dampak jika anak terlalu banyak menghabiskan waktu di depan televisi, dilansir dari Mayo Clinic.
#Obesitas
Semakin banyak anak menghabiskan waktu di depan televisi semakin besar pula risiko terkena obesitas. Terlebih jika kamar anak terpasang pesawat televisi. Anak-anak menjadi target konsumtif iklan makanan cepat saji.
#Kurang tidur
Anak yang sering menonton televisi memiliki risiko lebih besar mengalami kesulitan tidur atau memiliki jadwal tidur yang tidak teratur. Jika anak kurang tidur, mudah lelah dan meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan ringan atau ngemil.
#Masalah perilaku
Anak usia sekolah yang menghabiskan waktu lebih dari 2 jam sehari untuk menonton televisi atau menggunakan komputer cenderung memiliki masalah emosional, sosial, dan perhatian. Menonton televisi secara berlebihan pada usia 4 tahun dapat terkena perundungan di usia 6 sampai 11.
#Prestasi akademik menurun
Anak usia sekolah yang memiliki televisi di kamar tidur cenderung mendapatkan nilai yang buruk dibanding anak yang tidak tidak ada televisi di kamar tidurnya.
#Kekerasan
Anak yang terpapar berita kekerasan melalui televisi dapat terpengaruh berbuat kekerasan. Akibatnya, anak belajar memecahkan masalah dengan kekerasan.
#Mengurangi daya kreativitas
Banyak menghabiskan waktu di depan TV membuat waktu anak untuk aktif bermain sedikit, padahal dengan bermain daya kreativitasnya terasah.