TEMPO.CO, Jakarta - Vitiligo adalah salah satu masalah kesehatan yang mengkhawatirkan. Menurut data dari Globocan 2018, setidaknya 2 persen masyarakat di dunia mengalaminya. Ini juga tidak terjadi pada orang dewasa saja, namun juga anak-anak.
Menurut spesialis kulit dan kelamin Dian Pratiwi, vitiligo menyerang kulit dengan tanda utama bercak berwarna putih susu pada bagian tubuh manapun. Tanda lain bisa berupa uban pada rambut di kulit kepala, bulu mata, alis, atau janggut.
“Perubahan warna pada bagian dalam mulut dan hidung (selaput lendir) dan di dalam bola mata (retina) juga harus diwaspadai karena semua ini bisa menjadi gejala vitiligo,” ungkapnya dalam acara seminar media "Vitiligo, Munculnya si Putih yang Tidak Diharapkan" di Jakarta pada 20 November 2019.
Jika seseorang memang telah mengalami gejala tersebut dan positif mengidap vitiligo, Dian mengatakan bahwa mereka tidak dapat sembuh. Namun, pengobatan bisa dilakukan untuk membantu memperbaiki pigmen kulit dan mencegah penyebaran vitiligo lebih luas lagi.
Beberapa terapi pun disarankan Dian. Misalnya, terapi Topical Corticosteroid (TCS) dan Topical Calcineurin Inhibitor (TCI). Untuk pengobatan TCS sendiri diawali dengan uji coba selama tiga bulan. Ini dilakukan sekali setiap hari agar menstabilkan dan meningkatkan repigmentasi.
“Meski demikian, terdapat efek samping yang mungkin ditimbulkan dari TCS seperti atrofi pada kulit, stretch mark hingga munculnya telangiektasis,” jelasnya.
Sedangkan TCI merupakan pengembangan dari terapi TCS yang hadir dalam bentuk salep dan krim. Ia dinilai lebih efektif dari TCI dan efek samping yang ditimbulkan juga cenderung minim.
“Bisa menimbulkan kemerahan, gatal, dan hiperpigmentasi (warga kulit gelap) secara sementara,” katanya.
Selain kedua terapi itu, Dian menjelaskan ada beberapa alternatif lain yang bisa dikerjakan. Ini termasuk terapi sinar PUVA dan UVB-NB, terapi kombinasi UVA dan UVB-NB, terapi kamuflase kulit, terapi depigmentasi dan terapi sistemik lain.
“Semuanya bisa menjadi pilihan pengobatan. Namun yang terpenting untuk mendapat kesembuhan adalah dengan menjalankan pengobatan secara teratur dan benar,” tegasnya.