TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona yang tengah terjadi di dunia termasuk Indonesia, tidak boleh disepelekan. Karena penyebarannya yang begitu mudah dan cepat, kita pun harus mengimbanginya dengan berbagai pencegahan.
Salah satu bentuk antisipasi dari Covid-19 adalah penggunaan masker. Masker dipercaya ampuh dalam menghindarkan kita dari percikan air liur pasien positif corona yang nantinya dapat masuk ke tubuh lewat mulut atau hidung. Mengenai penggunaannya, bolehkah bayi dan balita memakai masker?
Dokter spesialis anak di Pittsburgh Deborah Gilboa mengatakan bahwa berdasarkan imbauan CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, masker boleh digunakan sebagian balita. “Hanya usia dua tahun ke bawah yang tidak dianjurkan,” katanya seperti dilansir dari situs Today.
Anak-anak dengan usia dua tahun ke bawah tidak boleh menggunakan masker karena beberapa alasan. Gilboa mengatakan bahwa saat umur tersebut, saluran udara mereka masih kecil. “Hal ini membuat mereka mengalami kesulitan untuk bernafas jika ditambah dengan penggunaan masker,” katanya.
Pediatri di Ladera Ranch, Kanada Katherine Wiliamson mendukung pernyataan Gilboa. Wiliamson mengatakan bahwa bayi memiliki kebiasaan bergerak dengan bebas. Akibatnya penggunaan masker juga tidak akan efektif. “Karena posisi masker akan terus berpindah akibat aktifnya bayi bergerak,” katanya seperti dilansir dari situs Huffington Post.
Mengimbangi kebiasaan bayi, Wiliamson pun lebih mengimbau para orang tua untuk menerapkan kebiasaan kebersihan bagi anak-anak daripada menggunakan masker. “Tangan bayi selalu dibersihkan dengan air dan sabun atau menggunakan tisu basah beralkohol. Penuhi asupan mereka juga dengan ASI untuk meningkatkan imunitas tubuh,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | TODAY | HUFFINGTONPOST