TEMPO.CO, Jakarta - Drama Korea The World of the Married sedang banyak ditonton para pecinta film asal negeri ginseng itu. Emosi penonton berhasil dikuras pada setiap episode film itu.
The World of Married mengisahkan Ji Sun Woo (Kim Hee Ae) yang berprofesi sebagai dokter keluarga. Dia menikah dengan Lee Tae Oh (Park Hae Joon) dan memiliki putra. Sayang, keharmonisan keluarga ini hancur karena kehadiran orang ketiga, Yeo Da Kyung (Han So Hee).
Kisah perselingkuhan memang kerap membuat emosi naik turun. Kapan sebenarnya rata-rata orang selingkuh? Sebuah studi dari Institute for Family Studies menunjukkan bahwa 20 persen pasangan menikah di Amerika Serikat dan berusia lebih dari 55 tahun mengaku pernah berselingkuh.
Sementara itu, hanya 14 persen pasangan di Amerika yang sudah menikah dan berusia di bawah 55 tahun kedapatan selingkuh. Hal tersebut ternyata tidak mengejutkan bagi para peneliti. Pasalnya, angka perselingkuhan akan menurun saat seseorang menginjak usia 70 tahun.
Hasil tersebut diperoleh dari sebuah analisis yang dilakukan oleh General Social Survey, sebuah survei sosiologi yang menyimpan jejak rekam sejak 1972 berdasarkan pengalaman penduduk Amerika Serikat. Namun, tidak selalu seperti itu, studi yang sama menemukan bahwa mereka dengan usia lebih muda cenderung berselingkuh hingga tahun 2000, saat pasangan menikah di bawah usia 55 tahun mulai mengurangi perselingkuhan dan para lansia lebih banyak menghabiskan waktu dengan pasangan.
Berdasarkan data, pada 1991 hanya 10 persen lansia di Amerika Serikat yang mengaku pernah berselingkuh dari pasangannya. Hal tersebut tentu dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya lansia di Amerika yang besar di tahun 60 atau 70-an, melewati revolusi seksual yang saat itu sedang marak. Saat itu, perselingkuhan dianggap hal lumrah.
Usia di bawah 50 tahun pun belum dianggap tua selama masih melakukan semacam perawatan yang sama dengan yang berusia lebih muda. Di masa sekarang, para lansia lebih terbuka untuk mengakui perselingkuhannya dulu. Nicholas H. Wolfinger, salah seorang peneliti juga menunjukkan bahwa 20 tahun lalu Viagra sangat laku keras di kalangan pasangan, membantu para lansia untuk merasakan kehidupan seksual yang sudah lama diinginkan dan tidak dapat dirasakan di kehidupan sebelumnya. “Perkembangan merupakan suatu bentuk yang tak terduga, oleh sebab itu kami harus mengantisipasi pernikahan monogami di masa yang akan datang,” ujar Wolfinger, dikutip dari Women's Health.