Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Disfungsi Ereksi Bisa Memicu Gangguan Jiwa pada Pria

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock
Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter dari Departemen Medik Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjhin Wiguna menjelaskan beberapa penelitian menemukan bahwa disfungsi seksual pada pria ternyata juga dapat memicu terjadinya masalah atau gangguan jiwa tertentu. "Beberapa masalah kejiwaan yang terkait seperti kecemasan yang menetap, adanya masalah marital yang memicu terjadinya disfungsi seksual, depresi, perasaan bersalah, stres, trauma, adiksi pornografi yang memicu timbulnya pornography induced erectile dysfunction,” kata Tjhin dalam peluncuran layanan terbarunya yaitu Layanan Men’s Health and Couple’s Well-being Clinic RSCM Kencana pada 27 Oktober 2020.

Menurut Tjhin, individu dengan disfungsi seksual perlu melakukan konsultasi dengan psikiater agar dapat dikenali secara dini masalah kesehatan jiwa yang mungkin ada sehingga dapat diberikan tatalaksana yang sesuai. Pada umumnya tatalaksana dalam bidang psikiatri diberikan dengan konsep biopsikososial, yaitu terapi yang bersifat biologik seperti pemberian psikfarmakoterapi sesuai dengan kebutuhan pasien.

Selain itu juga memberikan terapi psikososial seperti psikoterapi suportif yang bertujuan untuk mendukung atau mempertahankan sistem ego agar terus dapat berfungsi
dengan baik, memperbaiki fungsi adaptif pasien, serta membantu pasien agar memiliki rasa percaya diri yang lebih optimal. Selain itu juga dapat diberikan jenis psikoterapi lain berupa psikoterapi yang bersifat re-edukatif seperti terapi kogntif perilaku untuk membantu pasien mengenali berbagai pikiran negatif yang mencetuskan timbulnya emosi maladaptif.

Kondisi ini menuntun pasien mencari berbagai alternatif pikiran yang lebih adaptif sehingga bisa mengatasi emosi negatif dan mampu membuat pasien merasa lebih nyaman. "Jika diperlukan juga dapat dilakukan psikoterapi yang berorientasi psikoanalitik untuk merekonstruksi kepribadian pasien atau meningkatkan tilikan pasien terhadap dirinya dan juga sekitarnya,” katanya.

Disfungsi seksual merupakan gangguan fisik atau psikologis yang membuat seseorang atau pasangannya kesulitan mencapai kepuasan seksual. Hal ini bisa terjadi baik pada pria maupun wanita. Disfungsi seksual pada pria sendiri dapat terjadi pada seluruh kelompok umur, namun memiliki hubungan berbanding lurus dengan penambahan usia.
Disfungsi seksual pria menjadi salah satu masalah yang kompleks karena berbagai faktor dapat menyebabkan kondisi ini. Salah satu hal yang membuat masalah disfungsi seksual tidak pernah selesai adalah kurangnya pengetahuan atau kesadaran pria terhadap hal ini.

Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan survei di Eropa, hanya 50 persen pria yang mengetahui tanda dan gejala disfungsi ereksi, salah satu bentuk disfungsi seksual yang paling umum. Hal ini membuat pasien seringkali datang ke dokter dalam kondisi berat serta berpengaruh signifikan dalam penurunan kualitas hidup akibat kecemasan, rasa malu, rasa bersalah, dan depresi. Tidak jarang, masalah seksual menjadi pencetus konflik dengan pasangan hidup.

Secara umum, disfungsi seksual pada pria dapat dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
1. Disfungsi ereksi, yaitu kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi
2. Ejakulasi dini, yaitu waktu mencapai orgasme yang terlalu cepat
3. Ejakulasi terlambat, yaitu waktu mencapai orgasme yang terlalu lambat atau tidak sama sekali
4. Libido/gairah rendah, yaitu penurunan minat terhadap hubungan seksual

Sebelum menentukan terapi yang tepat, seseorang akan menjalani serangkaian pemeriksaan. Prosedur pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan secara pasti diagnosis pasien, serta penyebab yang mendasarinya. Hal ini disebabkan fungsi seksual melibatkan proses yang kompleks, meliputi sistem saraf, hormon, dan pembuluh darah. Contoh pemeriksaan yang dilakukan antara lain pemeriksaan gula darah, tekanan darah, dan kolesterol. Bila diperlukan, dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih spesifik, seperti
kadar hormon testosteron maupun pemeriksaan aliran darah ke genital. Bila ditemukan kelainan, maka pasien dapat berkonsultasi dengan bidang urologi, bidang endokrin penyakit dalam, bidang psikiatri, atau bidang lain yang sesuai dengan hasil temuan.

Manajemen disfungsi seksual pria dimulai dari 3 aspek, yaitu kontrol penyebab gangguan yang bisa disembuhkan, perbaikan gaya hidup, dan edukasi dan konseling pasien dan pasangan. Pilihan terapi pada disfungsi seksual cukup beragam, namun dapat dibagi menjadi beberapa kelompok besar, yaitu:
1. Obat-obatan, seperti sildenafil dan tadalafil
2. Terapi non-invasif, seperti ESWT
3. Terapi hormonal pria
4. Terapi psikologis dengan psikoterapi
5. Alat bantu mekanik, seperti alat vakum dan implan penis
6. Rehabilitasi medik, misalnya dengan pelatihan otot-otot penunjang aktivitas seksual dengan
biofeedback

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

5 hari lalu

Relawan Yayasan Kepedulian Untuk Anak (Kakak) memberikan sosialisasi dan edukasi untuk warga pada aksi bertajuk Jo Kawin Bocah, Stop Kekerasan dan Eksploitasi Seksual saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day (CFD) Solo, Jawa Tengah, Ahad, 24 Juli 2022. Aksi tersebut digelar untuk memperingati Hari Anak Nasional. ANTARA/Maulana Surya
Psikolog Sebut Pentingnya Pendidikan Seksual pada Anak di Era Digital

Peran orang tua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan pendidikan seksual kepada anak, khususnya anak perempuan.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

11 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Ini Penyebab dan Cara Dokter Mendiagnosis Impotensi

48 hari lalu

Ilustrasi disfungsi ereksi. Shutterstock
Ini Penyebab dan Cara Dokter Mendiagnosis Impotensi

Impotensi atau disfungsi ereksi (DE) adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seksual seorang pria.


Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

48 hari lalu

Ekspresi Masaya Shibasaki, seorang karyawan EXEO Group Inc., saat mencoba perangkat listrik VR yang dikembangkan Osaka Heart Cool 'Perionoid' yang melepaskan rangsangan listrik yang terasa seperti mengalami nyeri haid pada wanita selama lokakarya menjelang Hari Perempuan Internasional di kantor pusat perusahaan di Tokyo, Jepang 7 Maret 2024. REUTERS/Issei Kato
Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

Ini sebagai bagian dari inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan empati terhadap rekan kerja perempuan Jepang menjelang Hari Perempuan Internasional


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

49 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).


Seberapa Perlu Pria Memeriksa Kondisi Prostat?

11 Februari 2024

Deteksi gejala prostat
Seberapa Perlu Pria Memeriksa Kondisi Prostat?

Untuk mencegah pembesaran prostat yang mengakibatkan kanker, perlu dilakukan pemeriksaan sebelum terlambat.


Raja Charles III Divonis Mengidap Kanker Setelah perawatan Prostat, Apa Penyebab dan Gejala Kanker Prostat?

8 Februari 2024

Istana Buckingham juga tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai stadium kanker atau prognosis yang diderita Raja Charles. Namun Istana mengatakan bahwa Raja tetap bersikap sepenuhnya positif mengenai perawatannya dan menantikan untuk secepatnya kembali bertugas di hadapan publik. REUTERS/Hannah McKay
Raja Charles III Divonis Mengidap Kanker Setelah perawatan Prostat, Apa Penyebab dan Gejala Kanker Prostat?

Raja Charles III didiagnosis menderita kanker yang tidak diungkapkan jenisnya setelah menjalani perawatan untuk pembesaran prostat.


Tips Merebut Hati Laki-laki Incaran, Jangan Sungkan Memulai Lebih Dulu

5 Februari 2024

Ilustrasi pasangan. Unsplash.com/Priscilla du Perez
Tips Merebut Hati Laki-laki Incaran, Jangan Sungkan Memulai Lebih Dulu

Banyak cara untuk merebut hati laki-laki yang dicintai. Tak perlu bersikap berlebihan, cara berikut sudah cukup untuk melelehkan hatinya.


Tipe Kepribadian Laki-laki yang Perlu Dipahami, Mana yang Cocok buat Anda?

29 Januari 2024

ilustrasi pria sedang berbincang-bincang dengan temannya (Pixabay.com)
Tipe Kepribadian Laki-laki yang Perlu Dipahami, Mana yang Cocok buat Anda?

Walau ada kesamaan tipe kepribadian pria dan wanita, tetap saja ada hal-hal yang membedakan di masing-masing kategori. Berikut penjelasannya.