TEMPO.CO, Jakarta - Dokter hewan sekaligus Ahli Kesehatan Masyarakat Veteriner Intitut Pertanian Bogor Denny Lukman memberikan beberapa tips penting untuk belanja daging. Pertama, Anda disarankan membeli daging pada kios atua toko yang resmi atau penjual langganan.
Kedua, penting pula agar Anda memilih daging yang berwarna cerah, tidak berwarna gelap, tidak lembap, juga tidak berbau. Warna cerah adalah salah satu indikasi bahwa daging itu masih segar. "Misalnya, ciri daging ayam yang baik adalah berwarna putih dan kemerahan seperti pink muda. Tidak berbau amis, dan tidak ada darah atau lendir di permukaannya," kata Denny dalam diskusi virtual 'Daging Ayam Sebagai Sumber Protein Hewani: Fakta dan Hoaks' bersama Japfa pada Rabu, 4 November 2020.
Ketika hendak membeli daging dalam kemasan, pilihlah kemasan yang utuh, bersih dan berlabel. Terakhir, penting sekali agar masyarakat membeli daging, saat hendak mau membayar ke kasih. Harapannya, daging tidak akan terlalu lama terpapar suhu ruangan atau suhu 4-60 derajat celcius. "Kalau bisa, bawalah tas makanan dingin. Simpan daging di tas makanan dingin, dan berilah es di tas itu agar kesegaran daging ayam bisa terjaga," kata Denny.
Denny memberikan penjelasan lebih lanjut terkait suhu ini. Denny mengatakan ada beberapa alasan agar daging harus disimpan dalam suhu dingin atau lebih tepatnya di bawah 4 derajat celcius.
Alasan pertama karena suhu di bawah 4 derajat bisa menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan bakteri. Selain di bawah 4 derajat celcius dan di atas 60 derajat celcius juga suhu yang paling bisa menghambat perkembangan bakteri. "Pada suhu di bawah 4 derajat celcius, mikroorganisme patogen akan mati," katanya.
Baca Juga:
Bila daging ingin langsung dimasak sesampainya di rumah, silakan. Bila daging akan dimasak dalam 2 hari, ia pun menyarankan agar daging disimpan di dalam wadah tertutup yang bersih di dalam kulkas. Lalu bila Anda ingin membekukan daging, sebaiknya, Anda memotongnya sesuai kebutuhan. "Masing-masing potongan dimasukkan dalam wadah dan disimpan dalam freezer. Daging segar jeroan dan olahan daging pun harus dikemas secara terpisah dan baik," katanya mengingatkan.
Denny mengingatkan pentingnya agar masyarakat menempatkan daging di suhu antara 4 hingga minus 18 derajat celcius. Karena pada suhu itu, tidak ada pertumbuhan bakteri. Ketika suhu panas di atas 60 derajat celcius pun, bakteri akan mati.
Denny juga meminta agar masyarakat menghindari menaruh daging di suhu antara 4 hingga 60 derajat celcius lebih lama dari 4 jam. Menurutnya, bakteri pada daging bisa berkembang biak setiap 15 - 30 menit. Hal itu berbeda dengan waktu berkembang biak manusia yang memakan waktu bulanan. "Bayangkan, 1 kuman akan jadi 2 kuman hanya dalam 15 menit. Bila 5 jam, sudah ada 1 juta sel kuman yang berkembang biak di daging itu," katanya.
Walau pertumbuhan bakteri terhambat ketika disimpan di kulkas, Denny pun mengingatkan bahwa masa simpan daging di kulkas pun terbatas. Bila daging segar, daging giling dan daging ayam disimpan dalam 0-5 derajat celcius maka bisa bertahan selama 3-7 hari.
Bila makanan disimpan dalam suhu yang lebih dingin, seperti disimpan di freezer, maka usia penyimpanan daging pun bisa lebih lama. Bila daging bila disimpan di freezer akan bertahan 3-6 bulan. Daging giling segar di freezer akan bertahan 3-4 bulan. Sosis segar bisa bertahan 3-4 bulan, ikan segar akan bertahan 3-6 bulan dan daging ayam akan bertahan selama 6 bulan. "Tapi saya lebih menyarankan bila di kulkas rumah tangga, sebaiknya simpan di freezer hanya sampai 3 bulan saja. Kalau di perusahaan dengan suhu minus 18 derajat, diperkirakan bisa bertahan hingga 12 bulan," kata Denny.