TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan pesantren untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat apabila melakukan pembelajaran tatap muka.
"Kalau di pesantren melakukan pendidikan, mohon protokol kesehatan diterapkan dengan ketat. Jangan sampai ada kluster baru," kata Direktur Mitigasi Bencana BNPB, Johny Sumbung, dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI di Batam, Kepulauan Riau, Senin, 14 Desember 2020.
Ia mengatakan jangan sampai proses belajar mengajar tatap muka berlangsung tapi protokol kesehatan tidak dilaksanakan dengan baik, seperti yang terjadi di tempat lain. Johny mengingatkan pengelola pesantren untuk memberikan masker kepada santri yang berada di lingkungan pesantren.
Pihak pesantren juga diminta untuk terus mengontrol kesehatan para santri. Apabila ada warga pesantren yang sakit, maka diminta untuk melibatkan gugus tugas.
"Kami minta memperhatikan ini agar bisa menjamin anak didik yang mengikuti pendidikan tatap muka," jelasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, meminta BNPB turut membantu pesantren dalam menangani COVID-19 di dalam lingkungannya. Apabila memang harus ada isolasi, maka disiapkan ruangannya agar bisa tertangani.
"Bila bebankan ke pesantren, gaji pengajarnya tidak terduga semua. Mau uji usap lagi, tidak mungkin," katanya.
Ia juga meminta pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan pengelola pesantren untuk membantu berbagai hal yang dibutuhkan.
*Artikel ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.