Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala Awal Kanker Paru yang Sering Luput dan Perlu Diwaspadai

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak penderita kanker paru tidak memiliki gejala sampai penyakitnya mencapai stadium lanjut. Menurut Asosiasi Paru Amerika, hanya ada sedikit ujung saraf di paru-paru, tumor dapat tumbuh tanpa menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.

Gejala yang muncul berbeda pada setiap orang. Meski demikian, ada beberapa gejala yang dapat menjadi indikasi, seperti batuk yang tidak kunjung sembuh dan semakin parah seiring waktu, suara serak, nyeri dada terus menerus, sesak napas, infeksi paru-paru yang sering terjadi, seperti bronkitis atau pneumonia dan batuk darah.

Beberapa gejala kanker paru yang mungkin tampak tidak berhubungan dengan paru-paru atau pernapasan. Gejala ini masih bisa menjadi tanda kanker paru karena kanker tersebut tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Artinya, beberapa gejala tidak muncul sampai kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Beberapa gejala ini mungkin termasuk penurunan berat badan, kehilangan selera makan, sakit kepala, nyeri atau patah tulang, gumpalan darah. Apabila Anda mendapati salah satu gejala tersebut, lebih baik segera ke dokter. Jika merasa berisiko terkena kanker paru, bicarakan dengan dokter tentang skrining.

Sayangnya, beberapa orang salah didiagnosis dalam waktu lama karena gejalanya mirip dengan diagnosis lain, seperti pneumonia, alergi, atau pilek.

Baca juga: Tips Aman ke Rumah Sakit kala Pandemi bagi Pasien Kanker Paru

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika merasa ada yang tidak beres, konsultasikan dengan dokter. Anda tahu tubuh yang terbaik dan gigih bisa menyelamatkan hidup.

Kanker paru-paru didiagnosis berbeda dari orang ke orang. Tim medis akan memilih tes berdasarkan sejumlah faktor, seperti riwayat kesehatan, gejala, temuan dari pemeriksaan fisik, dan tes pencitraan.

Dokter mungkin merekomendasikan untuk tes pencitraan yang dapat membantu menemukan kanker paru-paru. Adapun, tes pencitraan membuat gambar bagian dalam tubuh. Gambar-gambar ini membantu dokter untuk menemukan kanker paru untuk melihat apakah telah menyebar, untuk melihat apakah pengobatan berhasil atau untuk menemukan kanker yang muncul kembali setelah pengobatan.

Tes tersebut meliputi pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT), pemindaian positron emission tomography (PET), dan pemindai tulang. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah sesuatu yang mencurigakan sebenarnya adalah kanker paru-paru.

Dokter harus mempelajari jaringan atau cairan dari atau sekitar paru-paru. Banyak prosedur berbeda yang memungkinkan dokter mengangkat sel dari tubuh dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk menentukan apakah itu kanker.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

6 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

6 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

10 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

11 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

12 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

13 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.