TEMPO.CO, Jakarta - Tahun ini jadwal Ramadan semakin awal. Kurang lebih sekitar dua bulan lagi. Tepatnya minggu kedua April nanti, ibadah puasa Ramadan sudah dilaksanakan.
Salah satu kewajiban umat Muslim saat Ramadan adalah menunaikan puasa. Hal itu ditetapkan pada surat Al-Baqarah 183. Artinya Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Puasa merupakan upaya melatih kesabaran dalam ketaatan kepada Allah. Saat berpuasa ada beberapa rambu-rambu puasa yang harus ditaati selain menjaga diri dari maksiat. Yaitu menahan lapar, haus, juga tubuh menjadi lemas karena kekurangan energi.
Terdengar tidak mengenakkan dan cukup menyiksa. Siapa sangka nyatanya berpuasa bisa jadi langkah merperbaiki kesehatan tubuh. Tak ayal banyak orang memanfaatkan momen bulan puasa untuk menurunkan berat badan. Dengan catatan menerapkan pola makan teratur saat sahur dan berbuka.
Karena tak sedikit juga yang justru mengalami kegemukan setelah lebaran. Lantaran tidak atur menu makanan yang dikonsumsi selama ramadhan. Akibatnya lemak dan gula malah menumpuk berlebihan di tubuh.
Takjil gorengan dan minuman manis biasanya jadi menu langganan saat berbuka. Padahal jenis makanan tersebut justru penyebab naiknya berat badan.
Nah, agar puasa bisa jadi cuan untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan ideal, Anda harus menjalankan diet seimbang dengan konsumsi asupan karbohidrat kompleks, lemak dan protein. Berikut adalah tips sukses diet saat berpuasa.
Baca: Tips Puasa Sehat Cegah Penyakit Kardiovaskular Hindari Gorengan
Pertama, asupan yang dikonsumsi harus memenuhi nutrisi yang sesuai. Pilih karbohidrat dari gandum utuh, misalnya oatmeal, nasi merah dan kentang. Bisa ditambahkan dengan lemak sehat dari ikan salmon, alpukat, minyak zaitun, juga daging merah tanpa lemak.
Lanjutkan dengan konsumsi makanan tinggi protein. Telur, tempe dan tahu bisa jadi pilihan. Selai baik, makanan protein tinggi dapat menekan nafsu makan. Konsumsi serat juga penting, jangan sampai lupa. Selain baik bagi tubuh juga mencegah rasa lapar saat puasa.
Kedua, hindari makanan dan minuman yang manis. walaupun bisa menambah energi tubuh, tapi makanan jenis ini tidak mengurangi rasa lapar. Malah meningkatkan nafsu makan. Selain itu produksi insulin yang menurun saat puasa tak dapat mengubah gula jadi energi. Akibatnya tubuh mengubah gula jadi lemak, maka tubuh jadi gemuk.
Jika memang suka berbuka dengan yang manis-manis, kurma bisa jadi pilihan. Sebab kaya nutrisi dan merupakan sumber gula yang baik.
Ketiga, sebisa mungkin hindari makanan produk olahan. Kandungan monosodium glutamat (MSG), sodium, lemak dan pemanis buatan pada junk food bikin nafsu makan makin menjadi-jadi. Selain itu memicu lebih cepat merasa lapar, sehingga sulit mengendalikan keinginan untuk makan lebih banyak.
Solusinya, memasak menu makan sahur dan berbuka dengan cara dikukus, direbus, dipanggang atau ditumis. Sehingga kandungan nutrisinya tetap terjamin.
Keempat, makanlah secara perlahan atur porsi makan. Jangan sampai berlebihan.
Kelima, perbanyak asupan minum air putih. Paling tidak memenuhi delapan gelas perhari. Dua gelas saat sahur, empat gelas selama waktu berbuka, dan dua gelas sebelum tidur. Minum air yang cukup akan meningkatkan sistem metabolisme tubuh. Hal ini menunjang pembakaran lemak dan kalori.
Terakhir tetap berolahraga dan tidur yang cukup. Waktu yang cocok untuk olahraga saat Ramadan adalah usai salat tarawih atau satu jam jelang buka puasa. Sedangkan tidur yang cukup, dapat menekan kadar hormon ghrelin dalam tubuh. Hal ini bisa mengurangi nafsu makan.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION