TEMPO.CO, Jakarta - Gejala virus corona pada anak bisa terjadi selama berbulan-bulan dan bisa seperti gejala long Covid pada orang dewasa. Para peneliti menganalisis kesehatan anak-anak yang terkena virus corona dalam beberapa bulan terakhir dan telah mengamati prevalensi beberapa tanda dan gejala pada anak-anak, yang mungkin terkait dengan Covid-19 jangka panjang.
Mengutip dari Times of India, temuan penelitian di medRxiv memperhitungkan 129 anak didiagnosis dengan Covid-19 ringan atau parah antara Maret hingga November 2020. Berikut beberapa gejalanya.
Insomnia dan masalah kesehatan mental
Ini menjadi tanda paling aneh yang diamati pada pasien anak yang menderita Covid-19. Anak yang terinfeksi virus corona cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan tidur dan komplikasi seperti insomnia. Hal tersebut diamati pada seperlima anak yang menderita Covid-19. Insomnia juga merupakan gejala yang terlihat pada orang dewasa.
Kesulitan pernapasan
Anak-anak lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti pilek, flu, alergi. Sindrom pascacovid-19 juga dapat menyebabkan masalah pernapasan yang berkepanjangan pada anak-anak yang lebih kecil. Hidung tersumbat, kesulitan bernapas, dada sesak, nyeri, bisa menjadi tanda komplikasi pernapasan umum yang dapat diderita anak-anak setelah perjuangan melawan Covid-19 yang sulit.
Nyeri dada
Keluhan sakit jantung juga bisa terjadi pada anak-anak yang terinfeksi virus corona. Beberapa laporan juga menunjukkan anak-anak mungkin memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis setelah Covid-19 dibandingkan yang tidak terinfeksi.
Kelelahan, nyeri kronis
Gejala long covid pada anak lainnya, macam kelelahan, nyeri kronis, dan nyeri otot, yang kemungkinan besar disebabkan oleh peradangan dan serangan pada serat otot, sama seringnya terjadi pada anak-anak seperti pada orang dewasa.
Baca juga: Penjelasan Long Covid Menurut Dokter, Siapa Berisiko?