TEMPO.CO, Jakarta - Tinea pedis yang akrab disebut kutu air adalah infeksi jamur menular pada kulit kaki. Biasanya mengenai sela jari-jari kaki, telapak kaki, dan bagian lateral kaki. Tak hanya area kaki, kutu air bisa menyerang tangan, paha, dan anggota tubuh lain yang terkontaminasi kulit yang terkena.
Hal ini disebabkan oleh kelembapan yang berlebihan pada area kaki sehingga menyebabkan infeksi jamur. Padahal dalam kondisi normal, jamur secara alami hidup di permukaan kulit manusia.
Penyebab penyakit ini adalah aktivitas seluruh golongan jamur dermatofita. Paling sering dipicu oleh jamur Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes, dan Trichophyton epidermophyton floccosum.
Baca: Kenali Tanda-tanda Kulit Terkena Kutu Air
Kutu air berisiko tinggi dialami orang yang kurang menjaga kebersihan kaki. Seperti jarang ganti kaus kaki atau terbiasa menggunakan sarana publik, kolam renang, sering olahraga di pusat kebugaran. Penularannya juga bisa melalui lantai, sepatu juga handuk. Selain itu rutinitas harian pun bisa menyebabkan penularan kutu air.
Beberapa orang sering anggap remeh timbulnya kutu air. Sebab gejala yang dialami hanya rasa gatal dan berpikir akan reda dalam waktu singkat. Sebaiknya harus segera ditangani dengan tepat, karena dalam kondisi lama dapat memburuk dan menyebar ke bagian tubuh yang lain. Efek paling parah bahkan menyebabkan peradangan pada kelenjar getah bening.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION