Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Stres Bisa Jadi Faktor Kegagalan Program Bayi Tabung

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada berbagai prosedur yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan program bayi tabung. Selain teknologi yang mumpuni, kesehatan mental juga perlu dipersiapkan oleh para calon orang tua, terutama ibu. "Jangan sampai stres," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre Budi Wiweko pada konferensi pers virtual bertajuk 'RS Pondok Indah IVF Centre, Harapan Baru untuk Miliki Buah Hati' pada 4 Februari 2021.

Budi mengatakan stres menjadi salah satu penyebab kegagalan program bayi tabung. Menjalani program bayi tabung bisa menjadi proses yang menegangkan bagi sebagian pasangan. Faktor pemicu stres itu salah satunya waktu dan biaya yang dibutuhkan. Faktor lainnya adalah ketakutan program bayi tabung akan berakhir gagal. Tidak jarang beberapa calon ibu, rela berhenti dari pekerjaan mereka untuk bisa fokus menjalani program bayi tabung ini.

Baca: Masih Minta Bayi Kembar Dalam Program Bayi Tabung? Waspada Risikonya

Dalam mengatasi stres Budi mengatakan para dokter siap memberikan konseling yang detail. Ketika melakukan pemeriksaan pun pasien perlu diberikan kenyamanan dan privasi sehingga mereka bisa lebih tenang dalam merencanakan dan mengikuti program bayi tabung.

Setiap pasangan memiliki kondisi dan kebutuhan yang spesifik sehingga perencanaan program kehamilan juga akan berbeda dan membutuhkan pendekatan yang personal. "RS Pondok Indah IVF Centre menerapkan konsep pendampingan Konselor IVF pada seluruh rangkaian proses," kata Budi Wiweko.

Budi sangat menyarankan agar para pasangan, khususnya ibu yang akan menjalani bayi tabung bisa lebih santai menjalaninya. "Harus berpikir positif dan optimis dalam menjalaninya. Bila tidak stres, pasien akan hamil," kata Budi.

Ada 6 langkah dalam mengikuti prosedur bayi tabung.

1. Pemeriksaan awal.
Pada tahap ini, pasangan suami istri akan diperiksa secara menyeluruh oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi. Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan darah, pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk mengetahui cadangan ovarium, kondisi reproduksi wanita, serta analisis semen untuk mengetahui kualitas sperma pria.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Stimulasi ovarium
Jika hasil pemeriksaan awal telah memenuhi semua syarat untuk menjalani bayi tabung, calon ibu akan disuntik dengan obat pembesar telur, Tindakan ini bertujuan untuk menstimulasi telur (folikel) agar membesar dan matang. Semakin banyak folikel yang matang dan berkembang, semakin besar pula kemungkinan didapatkan sel telur berkualitas baik untuk digunakan dalam proses bayi tabung.

3. Menjaga folikel tumbuh dan berkembang tepat waktu. Folikel yang baik akan tumbuh dan membesar selama penyuntikan obat. Guna memastikan hal tersebut, perlu ada penyuntikan hormon yang dilakukan 10-12 hari agar sel telur dapat berkembang hingga matang. Selain itu, akan dilakukan juga penyuntikan hormon LH, sehingga folikel yang membesar tidak akan pecah sebelum waktunya.

4. Pengambilan sel telur
Pada tahap ini, sel telur yang sudah matang diambil dari tubuh calon ibu dengan menggunakan jarum khusus, kemudian dibawa ke laboratorium embriologi. Tindakan ini dilakukan dengan anestesi untuk menghindari rasa sakit dan dilakukan di kamar operasi khusus.

5. Menyatukan sel telur dan sperma
Pada hari yang sama dengan pengambilan sel telur, sel telur yang berkualitas baik akan dipertemukan dengan sperma terpilih dari calon ayah, untuk kemudian dikembangkan dalam inkubator. Seleksi sel telur dan sel sperma dilakukan di laboratorium khusus.

6. Pemindahan embrio ke dalam rahim.
Telur yang sudah dibuahi akan berkembang menjadi embrio dalam aktual 3-5 hari. Setelah mengatakan itu, akan dilakukan seleksi kembali untuk memilih embrio terbaik.

Chief Executive RS Pondok Indah Group Yanwar Hadiyanto mengatakan ketenangan pasien dalam program ini baik sekali. "Menurut kami, hal ini sangat penting untuk memberikan ketenangan pada setiap pasien, sekaligus memberikan moral support yang akhirnya dalam menentukan keberhasilan program kehamilan dalam pemberian bakso saja," kata Yanwar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

1 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

1 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

3 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

6 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

8 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

8 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.