Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mau Menurunkan Berat Badan dengan Cepat, Jangan Asal Pangkas Kalori

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita dan timbangan. shutterstock.com
Ilustrasi wanita dan timbangan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Program penurunan berat badan yang benar yakni seminggu sampai satu bulan pertama terjadi penurunan lemak, bersamaan dengan otot dan air dalam tubuh. Inilah alasan pada sebulan pertama berat badan bisa turun sangat cepat karena ada faktor air dan otot yang ikut terbuang. Setelah 1-2 bulan, Anda harus mulai mengikuti program untuk membentuk otot.

Dokter spesialis gizi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik (PDGKI), Samuel Oetoro, mengatakan obesitas atau kelebihan berat badan bisa diatasi dengan mengurangi asupan kalori setiap hari. Namun, bukan berarti harus berdiet ekstrem kurang dari 800 kalori sehari sebab hal itu tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa pengawasan pakar kesehatan yang kompeten.

"Diet ekstrem kurang dari 800 kalori sehari tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa pengawasan ahli diet yang kompeten," kata Samuel.

"Efeknya bisa berbahaya. Apalagi diet dengan hanya mengonsumsi 300-400 kalori per hari yang harus membutuhkan makanan khusus atau makanan pengganti karena kebutuhan nutrisi pelaku diet ini tidak akan terpenuhi dari makanan biasa," jelasnya.

Menurut Samuel, diet sangat rendah kalori atau dikenal dengan very low calory diet (VLCD) bisa mendatangkan komplikasi, antara lain kekurangan vitamin, mineral, dan elektrolit. Pelaku diet VLCD ada yang hanya mengonsumsi 400-500 kalori per hari. Padahal, rata-rata orang normal membutuhkan asupan kalori sekitar 1.800-2.000 per hari sementara pelaku diet dianjurkan mengurangi asupan kalori sekitar 500-1.000 per hari. Artinya, setiap hari hanya mengonsumsi sekitar 1.000-1.500 kalori saja.

Baca juga: Mau Diet Ekstrem, Awas Jangan Sampai Kurang Serat dan Sembelit

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pola diet seperti ini memang tidak bisa secara drastis mengurangi berat badan. Penurunan akan terjadi secara bertahap. Penurunan berat badan yang ideal yakni turun 5-10 persen dari berat badan awal selama 6 bulan sampai satu tahun. Penurunan sebesar itu sudah mampu memperbaiki profil kesehatan secara umum dan menurunkan risiko berbagai penyakit.

Lebih lanjut mengenai penurunan berat badan, Anda tetap harus melengkapi asupan nutrisi, yakni makronutrisi (karbohidrat, protein, lemak), dan mikronutrisi (vitamin, mineral). Karbohidrat tetap diperlukan walaupun porsinya dibatasi. Zat ini diperlukan terutama untuk sel otak dan sel darah merah untuk bisa berfungsi optimal.

Sebaiknya, pilih karbohidrat kompleks, misalnya nasi merah, roti gandum, oatmeal, bekatul, dan lainnya. Karbohidrat kompleks tinggi serat yang penting untuk membuat gula diserap secara perlahan sehingga peningkatan kadar gula darah tidak terlalu cepat. Di sisi lain, protein juga sangat penting bagi yang ingin diet menurunkan berat badan.

Rekomendasi untuk asupan protein dalam sehari 0,8 gram/kg berat badan hingga 1,5 gram/kg berat badan. Apabila berat badan 60 kg, maka butuh protein sekitar 60 gram. Selain itu, penuhi kebutuhan lemak sehat, misalnya omega-3 dari sumber ikan atau sumber lain, seperti alpukat, minyak zaitun dengan kandungan omega-9.

"Makanya saya selalu bilang kalau lagi diet, makanlah ikan. Dan kalau ikannya mengandung minyak, itu omega-3. Jadi, diet itu harus lengkap. Kalau mau diet sendiri, jangan coba-coba menjalankan diet ekstrem," tutur Samuel.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

1 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

6 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

12 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

15 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

15 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

21 hari lalu

Saat Idul Fitri, jangan sampai kalap. Anda harus mengetahui kalori opor ayam per porsinya. Mengingat bahan baku opor ayam adalah santan. Foto: Canva
Jangan Kalap, Ini Kalori Opor Ayam Lebaran yang Wajib Diketahui

Saat Idul Fitri, jangan sampai kalap. Anda harus mengetahui kalori opor ayam per porsinya. Mengingat bahan baku opor ayam adalah santan.


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

23 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

23 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

24 hari lalu

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
Warga di Utara Gaza Dipaksa Hidup dengan 245 Kalori Per Hari

Lebih dari 300 ribu orang diyakini terperangkap di utara Gaza, tak bisa melarikan diri. Mereka dipaksa hidup dengan rata-rata 245 kalori per hari


Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

29 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

Spesialis penyakit dalam mengatakan konsumsi makanan saat Lebaran perlu memperhatikan kebutuhan kalori tubuh, terutama penderita diabetes.