Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lupus Penyakit Seribu Wajah, Coba Deteksi Lewat SALURI

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Iklan

TEMPO.CO, JakartaLupus yang dikenal sebagai penyakit seribu wajah sehingga diagnosisnya di fasilitas kesehatan tingkat satu sering terlewatkan, sebenarnya bisa dideteksi sehingga pasien tak jatuh pada kecacatan atau bahkan kematian. Menurut dokter Theresia Sandra Diah Ratih, dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PTM) Kementerian Kesehatan mengatakan masyarakat perlu mengenali sejak dini apa itu lupus dan di sisi lain pemerintah meningkatkan akses layanan berkualitas terutama terkait deteksi dini serta meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan.

"Kami menyebarluaskan informasi pada masyarakat apa itu lupus dan bagaimana bisa mengenalinya sejak dini, meningkatkan akses layanan kesehatan berkualitas terutama deteksi dini dan tindak lanjut, meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan terutama pengenalan (lupus)," ujar dia webinar peringatan Hari Lupus Sedunia 2021, Senin 10 Mei 2021.

Sandra meyakini, walaupun lupus sulit didiagnosis tetapi seiring bertambahnya pengetahuan masyarakat dan tenaga kesehatan melalui pemberian edukasi misalnya dari pertemuan-pertemuan bersama pakar kesehatan, maka diagnosis bisa tegak lalu sistem rujukan, sistem kesehatan dan akses terutama orang dengan lupus dapat lebih baik. "Kami akan akan coba memperbaiki sistem rujukan sehingga orang dengan lupus bisa mengakses kesehatan dengan lebih baik," kata dia.

Secara umum, pemerintah menerapkan strategi khusus dalam pengendalian penyakit tidak menular yang fokus pada tiga kelompok yakni populasi sehat, berisiko dan penyandang. Populasi sehat diupayakan bisa tetap sehat, lalu populasi berisiko misalnya karena pola makan tak sehat, obesitas dan kebiasaan merokok bisa didorong agar tak menjadi populasi sakit.

Sementara populasi penyandang, diusahakan bisa menjaga kesehatannya sehingga tidak jatuh pada kondisi disabilitas atau bahkan mengarah pada kematian.

Ketua IDAI cabang Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus dokter di Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito, Sumadiono menuturkan, lupus bisa mengenai berbagai organ tubuh mulai dari ujung rambut hingga kaki sehingga tenaga kesehatan punya peluang salah mendiagnosis gejalanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, tak semua pasien mengalami gejala butterfly rash atau ruam kemerahan di batang hidung dan melebar ke dua pipi yang menjadi ciri paling kentara lupus. "Apabila ada suatu gejala butterfly rash atau gambaran seperti kupu-kupu hampir semua orang tahu itu lupus, tetapi itu tidak selalu terjadi dan bisa salah diagnosis. Pasien ada merah-merah di kulit tetapi tidak di wajah bisa didiagonis dermatitis, eczema dan lainnya. Kemudian gejala psikiatri dianggap gangguan jiwa, kejang-kejang (dianggap gangguan saraf), masalah paru atau jantung. Betapa sulitnya untuk mengetahui gejala utama lupus," kata dia.

Untuk memudahkan deteksi dini, Kementerian Kesehatan sebenarnya sudah mengeluarkan informasi SALURI atau periksa lupus sendiri berisi 11 pertanyaan terkait lupus yang harus dijawab sendiri.

Ke-11 pertanyaan ini antara lain;
1. Apakah Persendian Anda sering terasa sakit, nyeri atau bengkak lebih dari 3 bulan?
2. Apakah jari tangan dan/ jari kaki pucat, kaku atau tidak nyaman di saat dingin?
3. Apakah Anda pernah menderita sariawan lebih dari 2 minggu?
4. Apakah Anda mengalami kelainan darah seperti : anemia, leukositopenia, atau trombositopenia?
5. Pernahkah pada wajah Anda terdapat ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu yang sayapnya melintang dari pipi ke pipi?
6. Apakah Anda sering demam di atas 38º C dengan sebab yang tidak jelas?
7. Apakah Anda pernah mengalami nyeri dada selama beberapa hari saat menarik nafas?
8. Apakah Anda sering merasa sangat lelah dan sangat lemas, bahkan setelah cukup beristirahat?
9. Apakah kulit Anda hipersensitif terhadap sinar matahari?
10. Apakah terdapat protein pada pemeriksaan urin Anda?
11. Pernahkah Anda mengalami serangan kejang?.

Apabila seseorang menjawab "ya" untuk minimal empat dari 11 pertanyaan, maka ada kemungkinan dia terkena lupus sehingga sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Baca: Penderita Lupus Boleh Divaksin Covid-19, Cek Syaratnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

2 jam lalu

Run for Equality 2024 di Jakarta pada 28 April 2024/Plan Indonesia
Memahami Pentingnya Kesetaraan Lewat Lomba Lari

Plan Indonesia dan YPAC mengingatkan masyarakat soal isu kesetaraan melalui lomba lari bertajuk 'Run for Equality'.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

4 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

5 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

5 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

5 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

7 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

8 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.