TEMPO.CO, Jakarta – Situasi pandemi memaksa setiap orang untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru, termasuk melakukan kegiatan secara dalam jaringan (daring).
Penerapan sistem pembelajaran online bagi kegiatan sekolah dan perkuliahan hingga penerapan work from home (WFH) bagi perkantoran banyak dilakukan di tengah situasi pandemi guna meminimalisir tingkat penyebaran COVID-19.
Kondisi tersebut menuntut seseorang untuk terus menatap layar gawai dalam durasi lama sehingga menyebabkan mata cepat lelah, kering, dan menimbulkan berbagai gangguan mata lainnya.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini lima hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan mata di era penerapan sistem daring:
Ukuran Layar Gawai
Dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga, dokter spesialis mata Rumah Sakit Universitas Airlangga, Mohamad Nurdin Zuhri, menyatakan layar yang kecil pada gawai tidak disarankan untuk penggunaan kegiatan pembelajaran atau perkantoran secara daring.
Hal ini disebabkan layar yang kecil dapat membuat mata cepat lelah karena mata harus lebih berkontraksi. ”Menggunakan gawai dengan layar yang lebar dapat mengurangi risiko astenopia atau mata lelah.” ungkapnya seperti dilansir Tempo dari artikelnya di laman Universitas Airlangga, Kamis, 8 Juli 2021.
Frekuensi Kedipan
Nurdin juga menyatakan bahwa frekuensi kedipan mata mempengaruhi mata kering. Hal ini disebabkan pada saat menatap gadget, frekuensi kedipan mata berkurang dari keadaan normal, yakni hanya 4-6 kali atau bakan 2 kali per menit. Padahal, normal frekuensi kedipan mata yaitu 14-16 kali percmenit. ”Oleh karena itu, penting mengatur frekuensi kedipan mata untuk menghindari penguapan air mata," kata Nurdin.
Jarak Penggunaan Gawai
Dilansir dari berbagai sumber, jarak penggunaan gawai mempengaruhi kesehatan dan kinerja mata. Jarak menatap layar yang dekat dengan durasi yang lama merupakan salah satu faktor pemicu mata menjadi mudah lelah.
Kondisi ini disebabkan mata lebih berkontraksi untuk menyesuaikan terhadap bayangan yang diterima dari objek secara jelas. Jarak pemakaian gawai juga ditentukan oleh postur tubuh seseorang, umumnya jarak ideal penggunaan gawai adalah 30-40 cm atau satu lengan.
Menerapkan aturan 20-20
Dikutip dari laman student.ubc.ca, maksud dari aturan 20-20 yakni mengenai durasi waktu penggunaan gawai. Pada 20 menit awal digunakan untuk menatap layar kemudian berikan jeda selama 20 menit untuk melihat mata. Penerapan aturan 20-20 ini diklaim dapat mengurangi mata kelelahan dan memberikan efek rileks pada mata.
Cahaya Gadget
Gunakan gadget dengan cahaya lebih redup atau dapat menerapkan fitur bluelight filter atau night mode sehingga membuat mata menjadi rileks dalam menatap layar gawai, sebagaimana dikutip dari laman Engineers Careers360.
Di era daring, menjaga kesehatan mata adalah hal penting karena di masa pandemi banyak orang yang mengalami keluhan mengenai mata, mulai dari mata kering, lelah, hingga kelainan refraksi (penglihatan kabur).
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Anak Belajar Online, Ini Efek Buruk Laptop dan Ponsel pada Mata