Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Gejala Long Covid dan Cara Mengatasinya

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Dokter memeriksa rongga mulut pasien bergejala dan memiliki riwayat kontak erat dengan warga positif Covid-19 sebelum tes swab PCR di sebuah Puskesmas di Bandung, Senin, 14 Juni 2021. Tes PCR terus digencarkan di tengah ancaman ledakan kasus penularan Covid-19 di Bandung Raya yang mencapai 261 persen. TEMPO/Prima Mulia
Dokter memeriksa rongga mulut pasien bergejala dan memiliki riwayat kontak erat dengan warga positif Covid-19 sebelum tes swab PCR di sebuah Puskesmas di Bandung, Senin, 14 Juni 2021. Tes PCR terus digencarkan di tengah ancaman ledakan kasus penularan Covid-19 di Bandung Raya yang mencapai 261 persen. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi beberapa orang yang tertular Covid-19, gejala yang ditimbulkan dapat berlangsung lama. Lamanya orang mengalami gejala bisa berlangsung hingga berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan meski virus sudah lama hilang. Hal ini sering kali disebut long Covid atau sindrom pasca-Covid-19.

Menurut laman British Heart Foundation, penelitian menunjukkan gejala long Covid dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, orang-orang yang menunjukkan gejala permasalahan pada pernapasan, termasuk kelelahan dan sakit kepala. Kedua, orang-orang yang mengalami gejala yang bersangkutan dengan banyak bagian dari tubuh, seperti jantung, otak, dan usus.

Pada umumnya, pasien Covid-19 merasakan nyeri di dada meskipun virus telah hilang. Namun, perlu diingat bahwa nyeri dada tidak selalu disebabkan oleh virus itu sendiri. Ada baiknya pasien mencari bantuan medis jika rasa sakitnya memburuk, diiringi muntah-muntah, pasien berkeringat, atau pasien kehilangan kesadaran.

Meski belum diketahui mengapa beberapa orang mengalami long Covid sementara yang lain tidak, ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya long Covid.

Pertama, peradangan pada otak atau sistem imun yang disebabkan oleh virus. Kedua, ketiadaan atau kurangnya respon dari antibodi sistem imun milik pasien. Ketiga, kambuhnya Covid-19 dalam tubuh. Keempat, trauma yang disebabkan oleh pengalaman rawat inap atau perawatan intensif.

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan pasien untuk mengatasi gejala long Covid yang dialaminya. Berhenti melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan sesak napas menjadi cara pertama mengatasi long Covid. Beristirahat sebentar-sebentar selama melakukan aktivitas atau pekerjaan juga penting untuk dilakukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Vaksinasi dapat dilakukan setelah pasien bebas dari virus selama kurang lebih tiga bulan. Penderita long Covid disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi dan menjauhi konsumsi kafein yang berlebihan.

Selain itu, menjaga pikiran tetap tenang dan menjauhi hal-hal yang dapat menimbulkan stres penting untuk dipraktikkan. Jika rasa sakit yang diderita justru terasa lebih parah dan mengganggu aktivitas, langsung hubungi bantuan medis.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Long Covid, Gejala Covid-19 yang Selalu Dirasakan Meski Hasil PCR Telah Negatif

Iklan

Berita Selanjutnya

Cacing bambu, ulat sutera dan jangkrik goreng disajikan di restoran Insect di Bangkok, Thailand. Tujuan menggunakan serangga dalam kuliner ini untuk merevolusi pandangan terhadap makhluk yang paling tidak dicintai manusia. AP/Sakchai Lalit


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

3 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

3 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.