Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aneka Makanan yang Memicu Peradangan

Reporter

image-gnews
ilustrasi gorengan (Freepik.com)
ilustrasi gorengan (Freepik.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peradangan adalah awal dari berbagai penyakit kronis. Peradangan dipicu oleh faktor gaya hidup, apa yang dimakan, bagaimana kita bergerak, berapa lama tidur, dan seberapa stres kita.

Seiring waktu, faktor gaya hidup ini dapat menyebabkan peningkatan peradangan dalam tubuh sehingga bermanifestasi melalui kondisi kesehatan, seperti naiknya gula darah, tekanan darah, dan kolesterol. Ada beberapa makanan yang diketahui bisa menyebabkan peradangan. Kebanyakan, adalah makanan olahan tinggi yang tinggi gula atau lemak. Berikut beberapa makanan yang bisa memicu peradangan.

Sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS)
Zat lengket ini lebih jahat dari yang diperkirakan orang pada awalnya. Sementara sirup jagung sendiri telah ada selama beberapa dekade, sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) secara khusus diproduksi agar lebih mudah dijual. Sedangkan modifikasi merupakan keuntungan bagi produsen makanan dan tidak begitu bagus untuk kesehatan. Sirup jagung fruktosa tinggi dicerna dan diserap melalui hati dan menghasilkan lemak yang didistribusikan secara luas ke seluruh tubuh.

Konsumsi berlebihan HFCS menyebabkan resistensi insulin dan penambahan berat badan dari waktu ke waktu. Beberapa penelitian menunjukkan fruktosa memicu perubahan inflamasi pada tingkat sel. Reaksi ini sangat tergantung pada dosisnya dan HFCS adalah salah satu sumber fruktosa paling kuat dalam sistem makanan.

Lemak trans
Lemak trans, atau dikenal sebagai minyak terhidrogenasi parsial, diketahui merupakan kontributor peradangan dan berkorelasi langsung dengan risiko penyakit kronis. Diet tinggi lemak trans dikaitkan dengan peningkatan penanda inflamasi. Minyak terhidrogenasi ini secara khusus meningkatkan penanda vaskular, yang mengarah pada peningkatan risiko kondisi kardiovaskular seperti serangan jantung atau stroke.

Lemak Omega-6
Lemak Omega-6 ditemukan dalam sumber nabati asam lemak tak jenuh ganda (PUFA). PUFA ditemukan dalam lemak seperti minyak kedelai, minyak bunga matahari, minyak jagung, dan minyak sayur. Makanan ini tidak semuanya buruk. Namun, diet yang tinggi lemak Omega-6 dan rendah lemak Omega-3 pada dasarnya bersifat inflamasi. Rasio Omega-3 dalam kaitannya dengan Omega-6 sebenarnya dapat meningkatkan penanda inflamasi karena Omega-3 secara inheren anti-inflamasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Asam lemak Omega-6 membantu mendukung fungsi sel yang tepat di seluruh tubuh tetapi terlalu banyak Omega-6 dari minyak nabati seperti kedelai, jagung, dan bunga matahari dapat menyebabkan penyakit terkait peradangan. Sebaliknya, makanan yang kaya asam lemak Omega-3, seperti ikan berlemak dan makanan laut, telah dikaitkan dengan penurunan peradangan dan kondisi yang terkait.

Alkohol
Alkohol adalah pendorong kuat peradangan sistemik. Respons inflamasi dari alkohol dimulai di usus selama pencernaan tetapi selanjutnya memperburuk masalah dengan merusak kemampuan tubuh untuk mengatur peradangan sistemik. Lebih buruk lagi, alkohol mempengaruhi hampir setiap sistem dalam tubuh, mulai dari otak hingga ginjal.

Tepung
Makanan olahan tentu memiliki reputasi untuk meningkatkan peradangan, dan tepung olahan adalah salah satu penyebab terbesar. Tepung olahan secara khusus tinggi karbohidrat sederhana. Jika dibandingkan dengan makanan tinggi serat dan karbohidrat kompleks, diet tinggi tepung olahan dikaitkan dengan peningkatan gula darah, berat badan, dan risiko penyakit kronis.

Memilih karbohidrat berserat tinggi adalah yang terbaik untuk kesehatan jangka panjang, penurunan berat badan, dan mengurangi peradangan. Pertimbangkan opsi rendah karbohidrat ini untuk mulai mengurangi peradangan.

Baca juga: Awas, Makanan Ultraproses Bisa Sebabkan Gangguan Pencernaan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

14 jam lalu

Cacing bambu, ulat sutera dan jangkrik goreng disajikan di restoran Insect di Bangkok, Thailand. Tujuan menggunakan serangga dalam kuliner ini untuk merevolusi pandangan terhadap makhluk yang paling tidak dicintai manusia. AP/Sakchai Lalit
Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

1 hari lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

2 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

3 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

4 hari lalu

Penampilan Ibu Negara Korea Selatan, Kim Keon-hee tengah menjadi perbincangan saat mendampingi sang suami dalam KTT G20 di Bali. Parasnya banyak menuai pujian netizen lantaran terlihat awet muda di usianya yang kini mencapai 50 tahun. YouTube Sekretariat Presiden
Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.


6 Cara Menangani Asam Urat dengan Sederhana, Salah Satunya Minum Air Lemon

4 hari lalu

Ilustrasi air lemon. Freepik.com/Azerbaijan_stockers
6 Cara Menangani Asam Urat dengan Sederhana, Salah Satunya Minum Air Lemon

Asam urat dapat ditangani secara sederhana dengan pengobatan rumahan. Berikut 7 cara yang disarankan.


Selain Ikan Tongkol, Ini Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

5 hari lalu

Ilustrasi asparagus. Simplyrecipes
Selain Ikan Tongkol, Ini Daftar Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat

Tak hanya ikan tongkol, berikut daftar makanan lain yang perlu dihindari bagi penderita asam urat.


Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

6 hari lalu

Penumpang Kereta Api Menoreh dari Semarang saat tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, 13 April 2024. Arus Balik Lebaran 2024 sebanyak 46.474 penumpang tiba di Jakarta dengan rincian turun di Stasiun Pasar Senen 17.000 penumpang, Stasiun Gambir 15,500 penumpang, Bekasi 6.600 penumpang dan sisanya turun di beberapa stasiun Jakarta. Puncak arus balik lebaran 2024 sendiri diprediksi pada tanggal 13, 14, dan 15 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.