Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyakit Meningitis Merusak Otak, Gejala Leher Kaku Salah Satunya, Ini Vaksinnya

Reporter

image-gnews
ANTARA/Agus Bebeng
ANTARA/Agus Bebeng
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit meningitis merupakan penyakit yang sering menyerang bayi dan anak-anak. Kemudian, penyakit ini juga cenderung menyerang remaja berumur 15 hingga 19 tahun. Penyakit ini disebabkan karena gaya hidup manusia seperti merokok dan lainnya. 

Berdasarkan World Health Organization (WHO), penyakit ini merupakan infeksi serius pada lapisan tipis yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Sebenarnya terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan meningitis seperti bakteri, jamur, maupun virus. Namun, pada umumnya, meningitis disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria meningitis (Nm, meningococcus). Bakteri ini menyerang membran otak yang dapat menyebabkan kerusakan parah hingga 50 persen jika tidak ditangani dan diobati. 

Penularan penyakit ini berasal dari manusia ke manusia. Penularannya bisa dari droplet atau percikan penderita yang masuk ke dalam tubuh manusia. Berarti, penularan ini dapat terjadi jika manusia lain memiliki kontak dekat dan berkepanjangan dengan penderita meningitis, seperti bersin, batuk, berciuman, bahkan berada dalam jarak yang dekat. Jika manusia sudah terpapar bakteri ini, bakteri ini akan dibawa ke tenggorokan dan menyebar melalui aliran darah menuju otak. 

Menurut WHO, manusia yang telah terpapar akan mengalami masa inkubasi selama empat hingga sepuluh hari. Namun menurut peneliti di Oxford, penyakit ini dapat berkembang dengan pesat dan dapat membunuh seseorang dalam hitungan jam.

Kemudian, gejala yang akan dialami penderita meningitis seperti leher kaku, demam tinggi, kebingungan, sakit kepala, muntah, dan terlalu peka dengan cahaya. Pada kasus yang lebih parah, yaitu Meningococcal septicaemia, gejala yang akan dialami seperti ruam pada kulit, nyeri pada sendi, serta kolaps karena anggota badan syok. Kasus ini dapat menyebabkan amputasi pada anggota tubuh.

Bayi juga dapat terpapar meningitis dengan gejala ubun-ubun menonjol atau tegang serta penampilan ragdoll. Selain itu, teriakan bernada tinggi pada bayi dan sulit dibangunkan. Walaupun pada bayi berumur kurang dari tiga bulan biasanya tidak mengalami demam. 

Untuk menghindari penyakit ini, manusia dapat melakukan vaksin. Vaksin untuk meningitis sebenarnya sudah ada sejak 40 tahun. Namun vaksin ini terus mengalami perkembangan. Hingga saat ini, terdapat tiga jenis vaksin yang beredar di pasaran, yaitu

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertama, Vaksin Polisakarida (polysaccharide vaccines). Vaksin ini aman dan efektif bagi anak-anak hingga orang dewasa. Namun, vaksin ini tidak dapat bekerja dengan efektif untuk anak bayi. Selain itu, vaksin ini hanya bertahan sebentar di dalam tubuh. Sebab, memang tujuan dari vaksin ini adalah mengontrol epidemi.

Kedua, Vaksin Konjugasi (conjugate vaccines). Vaksin ini memberikan kekebalan tubuh yang dapat bertahan lama. Selain itu, vaksin ini juga mampu meredam penyebaran virus. Vaksin ini efektif bagi anak berumur kurang dari dua tahun. Vaksin ini memiliki tiga tipe formula yaitu vaksin monovalen, tetravalen, dan kombinasi.

Ketiga, vaksin yang berbasis dari protein untuk melawan penyakit meningitis.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA 

Baca: Mitos dan fakta Meningitis, Penyakit yang Diderita Glenn Fredly

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

15 jam lalu

Ilustrasi - Pembekuan atau penggumpalan darah (trombus) di vena. ANTARA/Shutterstock/pri.
Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

2 hari lalu

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

6 hari lalu

Ilustrasi Lyme Disease. Webmd.com
Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

9 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

10 hari lalu

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

12 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.