Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Identifikasi Long Covid, Waspada Gejala Fisik dan Psikis yang Masih Tersisa

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Iklan

TEMP.CO, Jakarta - Gejala lanjutan alias long Covid saat seseorang sudah sembuh dari Covid-19 ini bisa berlangsung lama. Ada yang dalam tempo mingguan bahkan berbulan. Mengutip laman British Heart Foundation, penelitian menunjukkan gejala long Covid dibagi menjadi dua kelompok besar.

Pertama, orang-orang yang menunjukkan gejala pada pernapasan, termasuk kelelahan dan sakit kepala. Kedua, orang-orang yang mengalami gejala yang berkaitan dengan fungsi organ, seperti jantung, otak, dan usus.

Pada umumnya, pasien Covid-19 masih merasakan nyeri di dada meskipun hasil tes menunjukkan negatif Covid-19. Perlu diingat, nyeri dada tidak selalu disebabkan oleh virus. Sebaiknya cari bantuan medis rasa sakitnya kian hebat, disertai muntah, demam, muncul keringat dingin, hingga orang tersebut kehilangan kesadaran.

Hasil penelitian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menunjukkan durasi long Covid berbeda di setiap individu. Dokter Spesialis Paru, Yahya mengatakan sebagian besar pasien mengalami long Covid selama satu bulan.

Sementara 43,6 persen pasien mengalami gejala long Covid selama satu hingga enam bulan dan 2,7 persen lainnya hingga lebih dari enam bulan. "Gejala Long Covid dimulai dari pelemahan fisik secara umum, sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, dan pengecapan," kata Yahya seperti dikutip dari laman Satgas Penanganan Covid-19, Jumat, 4 Juni 2021.

Dilansir laman Nature, sebuah studi yang melibatkan 1.250 pasien Covid-19 yang sudah sembuh dari 38 rumah sakit di Michigan, Amerika Serikat, menunjukkan bagaimana efek long Covid yang mereka rasakan. Sebanyak 6,7 persen pasien pulang ke rumah dan meninggal. Sebanyak 15,1 persen kembali dirawat di rumah sakit karena merasakan gejala yang cukup parah setelah sembuh.

Selain itu, 32,6 persen pasien melapor merasakan gejala yang tetap dan 18,9 persen pasien mengalami gejala baru yang lebih buruk. Gejala long Covid yang paling sering dilaporkan adalah sesak napas saat naik tangga, batuk, penurunan kemampuan hingga kehilangan indra penciuman dan indra pencecap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada pula pasien yang melapor gejala long Covid berupa sakit kepala, nyeri otot, lemas, nyeri dada, rambut rontok, flu, mudah lelah, dan tromboemboli atau gangguan pada pembekuan darah. Tak hanya menyerang fisik, beberapa penyintas Covid-19 mengaku mengalami kecemasan, gangguan tidur, sulit konsentrasi atau fokus, dan gangguan stres pascatrauma atau PTSD.

Gejala long Covid tidak menular sehingga pengidap dapat beraktivitas biasa. Hanya saja, mereka harus rutin kontrol ke dokter. Buku Saku Pasca-Covid yang diterbitkan Satgas Covid-19 Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga, menyebutkan beberapa gejala long Covid yang umumnya bertahan lama. Di antaranya mudah lelah, batuk hilang kemampuan penciuman, sakit kepala, nyeri otot, mual, diare, nyeri perut, dan sakit pada dada.

NAUFAL RIDHWAN ALY

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah

Baca juga:
Seberapa Besar Risiko Anak akan Alami Long Covid?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

2 hari lalu

Ilustrasi wanita muntah atau mual. Shutterstock
Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

Mual merupakan gejala dibanding kondisi kesehatan. Apa saja penyebabnya dan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

3 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.