TEMPO.CO, Jakarta - Gerontofilia juga dikenal sebagai erotic age orientation adalah ketertarikan seksual terhadap orang yang jauh lebih tua. Istilah gerontofilia diciptakan pada 1901 oleh psikiater Richard-Von-Krafft-Ebing yang merupakan seorang psikiater dan penulis Austro-Jerman. Dalam bukunya Psychopathia Sexualis yang ditulis pada 1886, ia menyebutkan berbagai parafilia dan gerontophilia menjadi salah satunya.
Namun, gerontofilia tidak diklasifikasikan sebagai gangguan jiwa dan juga tidak disebutkan dalam “Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders” atau “International Classification of Diseases”.
Mengutip dari Procaffenation.com, keberadaan Gerontofilia memang belum terbukti secara ilmiah namun ada berbagai penelitian dan makalah yang menyebutkan keberadaan gerontofilia . Dimulai dengan dokter Prancis Charles Fere pada tahun 1905, dalam makalahnya ia menulis tentang seorang pria berusia 27 tahun yang tertarik secara seksual kepada wanita tua berusia 62 tahun yang membuatnya menolak seorang gadis berusia 20 tahun.
Studi kasus kedua yang diterbitkan oleh psikiater A-Kutzinski pada tahun 1929, ia menulis tentang pasien gerontofiliknya yang pada usia 24 sudah menikah dan memiliki enam anak. Dia bertugas di ketentaraan selama perang dan karena pantang seksual total dia bertemu wanita tua saat mandi dan mendapati dirinya terangsang secara seksual. Dia tidak lagi mencintai istrinya dan tertarik pada wanita tua.
Lantas, apa penyebab terjadinya gerontofilia?
Baca Juga:
Melansir dari Psychologysays.net, hal yang dapat disebut gerontofilia adalah ketertarikan kepada orang yang sudah dikategorikan sebagai orang tua. Dalam pengertian ini, banyak penjelasan dapat ditemukan. Perlu dicatat bahwa kita berbicara tentang parafilia, tidak benar-benar jatuh cinta dengan seseorang yang kebetulan seusia itu.
Salah satu penyebab gerontofilia yaitu ketertarikan terhadap orang tua yang memberitahu kita tentang kehadiran kepribadian genting, ketergantungan atau membutuhkan perlindungan, melihat fakta menjadi tua terkait dengan kebijaksanaan, pengalaman, serta perlindungan. Pandangan tentang usia tua ini dapat menyebabkan beberapa orang memiliki hasrat seksual untuk karakteristik ini, yang membuat mereka merasa aman.
Terkait dengan gerontofilia ini, telah diamati kasus-kasus di mana keberadaan daya tarik jenis ini berasal dari pengalaman traumatis, seperti pelecehan seksual masa kanak-kanak, di mana seks dengan orang yang jauh lebih tua dari subjek itu telah agak dinormalisasi.
VALMAI ALZENA KARLA
Baca: Penderita Gangguan Jiwa Terus Bertambah di Jakarta, ini Sebabnya