Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berbagi Memang Baik tapi Tidak dengan Ikoy-ikoyan, Cek Sebabnya

Reporter

image-gnews
Arief Muhammad menjajal vespa barunya. Foto: Instagram Arief Muhammad.
Arief Muhammad menjajal vespa barunya. Foto: Instagram Arief Muhammad.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto, menilai tren aksi ikoy-ikoyan yang dipopulerkan oleh Arief Muhammad di media sosial bisa menimbulkan efek kebiasaan, di mana setiap kesulitan diatasi dengan meminta bantuan kepada orang lain tanpa adanya usaha terlebih dulu. Oleh sebab itu, tren tersebut harus disikapi dengan bijak.

"Berbagi pada dasarnya adalah hal yang baik sebagai makhluk sosial. Namun, kita sudah diajarkan sejak kecil tidak seharusnya memamerkan hal tersebut," kata Kasandra.

Ikoy-Ikoyan adalah sebutan untuk hadiah yang diberikan kepada para pengikut yang mengirim pesan langsung maupun komentar unik dan lucu di akun Instagram influencer tersebut. Namun, belakangan ini tren ikoy-ikoyan tersebut semakin ramai dan tersebar. Pasalnya, masyarakat pun tak hanya meminta hadiah kepada Arief Muhammad melainkan ke beberapa artis maupun influencer. Pada sebagian orang, berbagi bisa saja menjadi bagian dari strategi pemasaran.

"Sebagai imbal jasa atas apa yang dilakukan orang lain, ada yang membuat menjadi tenar, menambah pengikut, dan membangun image positif dan atau membeli kesetiaan," katanya mencontohkan.

Menurut Kasandra, tren ikoy-ikoyan tergantung dari motif dan cara untuk melakukannya sebab hal ini akan merefleksikan profil psikologis, baik inteligensia dan kepribadian seseorang.

"Dengan meyakini prinsip law of attraction, kita akan memetik apa yang kita tanamkan. Berbagi karena pamrih atau memang karena mengasihi sesama," ujarnya.

Selain Kasandra, psikolog dan pendiri Klinik Psikologi Ruang Tubuh, Irma Gustiana, mengatakan sebaiknya tren ini tidak menjadi kebiasaan di masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tapi ini enggak boleh jadi kebiasaan. Jadi, artinya kalau memang influencer atau selebgram ingin menolong, menolonglah dengan cara yang mungkin proporsional, yang tepat, sehingga tidak salah sasaran," jelas Irma.

Irma menjelaskan tren ini mungkin tidak menimbulkan gejala-gejala yang berisiko mengalami gangguan mental. Namun, hal ini dapat menurunkan karakter seseorang.

"Jadi, kalau misalnya dia sekali terus dikasih, besoknya coba lagi sama siapa, terus ternyata mungkin direspons juga. Nanti lama-lama jadi kebiasaan. Dan kemudian mental seseorang ini bukan jadi mental yang tangguh karena dia merasa meminta pada seseorang itu adalah jalan keluar," tuturnya.

Sementara itu, dalam keterangannya dalam konten YouTube bersama Denny Sumargo, Arief Muhammad sendiri juga menyayangkan adanya beberapa pengikut yang menyebabkan tren ini menjadi tak terkendali

"Pertama jadi spam banget, jadi annoying, jadi kayak mengemis. Padahal gue berkali-kali bilang jangan ngemis karena enggak bakal gue kasih. Jangan bikin cerita-cerita sedih, bohong, dan lebay. Santai saja. Gue enggak kemana-mana. Gue enggak peduli juga, gue bikin ini bukan untuk tren juga. Gue kepingin saja main berbagi kepada follower," kata Arief menegaskan.

Baca juga: Pentingnya Peran Influencer untuk Kembangkan Usaha

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

1 jam lalu

BRI Cari Talenta Terbaik dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2022
Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.


Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

20 jam lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.


7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

21 jam lalu

Kecanduan judi online bisa membuat hidup berantakan. Ketahui cara menghentikan kejaduan judi online yang efektif berikut ini. Foto: Canva
7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

3 hari lalu

Ilustrasi bermain sosial media di ponsel. Shutterstock.com
Berefek ke Kesejahteraan Tubuh, Bagaimana Taktik Mengurangi Penggunaan Media Sosial?

Orang sering menggunakan media sosial untuk memposting momen terbaiknya, membuat feed terlihat seperti highlight reel dari pengalaman keren.


Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

3 hari lalu

Massa dari berbagai Kelompok Pencinta Alam melakukan aksi damai untuk memperingatai Hari Bumi, di halaman gedung KPK, Jakarta, 22 April 2015. Dengan membawa spanduk raksasa yang berisi Petisi Kelestarian Bumi Indonesia dan dibubuhi ribuan tandatangan tersebut mereka mengingatkan bahwa Merusak Alam Itu Korupsi. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Link 15 Twibbon Untuk Merayakan Hari Bumi, Perhatikan Cara Download dan Upluad

Hari Bumi atau Earth Day pada 22 April dapat dirayakan dengan berbagai aktivitas termasuk meramaikan di media sosial lewat unggahan twibbon.


Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

3 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah


25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

4 hari lalu

Raden Ajeng Kartini. Wikipedia/Tropenmuseum
25 Link Twibbon untuk Semarakkan Hari Kartini 2024

Pemerintah Sukarno memilih hari Kartini untuk diperingati sebagai momentum khusus emansipasi wanita


Kontroversi Daud Kim Youtuber Korea Selatan

5 hari lalu

Youtuber Daud Kim. Instagram
Kontroversi Daud Kim Youtuber Korea Selatan

YouTuber Korea Selatan Daud Kim kembali disoroti warganet. Kenapa?