Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Guru Besar Kedokteran UGM Beberkan Strategi Agar Orang Mau Vaksin

Reporter

image-gnews
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada penerima vaksin di Cipulir, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tersisa 2,7 juta warga ber-KTP DKI yang belum divaksin Covid-19. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada penerima vaksin di Cipulir, Jakarta, Ahad, 29 Agustus 2021. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan tersisa 2,7 juta warga ber-KTP DKI yang belum divaksin Covid-19. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah secara terus-menerus menggencarkan vaksinasi Covid-19. Stok vaksin terus didatangkan dari luar negeri. Meski stok yang ada, tidak sebanding dengan antusias masyarakat untuk memperoleh vaksin

Tapi tak sedikit pula yang masih tergabung dalam kaum antivaksin. Mereka menolak vaksin dengan berbagai alasan. Mulai dari alasan yang sifatnya agama, seperti vaksin tidak halal, hingga yang sifatnya terdengar sepele: masih divaksin kok masih kena Covid-19?    

Dilansir dari laman litbang.kemkes.go.id, masih banyak masyarakat yang meragukan efektifitas dan keampuhan vaksin COVID-19. Beberapa diantaranya bahkan menolak untuk diberi vaksin. 

Padahal, Kepala UPT Puskesmas Linggang Bigung, dr. Beny, sudah meyakinkan bahwa vaksin COVID-19 aman dan sudah teruji melalui penelitian.

“Jangan sampai masyarakat tidak mau vaksin hanya gara-gara mendengar berita yang tidak benar, jika mengalami keraguan tanyakan langsung ke petugas kesehatan yang lebih tahu tentang vaksinasi,” kata Beni seperti dikutip oleh Tempo dari laman kutaibaratkab.go.id, Selasa 29 Juni 2021.

Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, Prof. dr. Moh. Hakimi, Sp.OG(K)., Ph.D, merespons fenomena ini dalam acara Raboan Online CBMH FK-KMK UGM yang membahas tema “COVID-19 Vaccine: Ethics and Infectious Disease”.

Dilansir dari laman ugm.ac.id, Hakimi memaparkan model health belief yang menjelaskan bahwa seseorang yang dilibatkan dalam kegiatan promosi kesehatan, dalam hal ini vaksinasi, dipengaruhi oleh persepsi keseriusan masalah yang dihadapi, persepsi kerentanan, persepsi manfaat dan hambatan, dan persepsi ancaman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, pertimbangan orang dalam melaksanakan vaksinasi juga dipengaruhi oleh modifying variable yang terdiri dari variabel demografi seperti kelas sosial, gender, usia, serta karakteristik psikologi seperti kepribadian dan peer group pressure.

Hakimi kemudian memberikan strategi yang menurutnya perlu dilakukan agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi COVID-19.

Menurutnya, perlu adanya pemberian penjelasan terkait keseriusan dari  COVID-19 dan dampaknya, serta manfaat yang didapatkan dari vaksinasi. Hal ini penting dilakukan mengingat saat ini banyak beredar informasi palsu yang tidak disikapi secara hati-hati sehingga dapat mempengaruhi persepsi masyarakat. Karena itu, informasi palsu yang beredar perlu segera dikonfirmasi kebenarannya.

Hakimi juga memaparkan tentang bioetika penyakit infeksi, dalam hal ini yaitu COVID-19, yang dalam perspektif penyakit menular seperti Corona pasien tidak hanya menjadi korban, tetapi juga dapat menularkan penyakit ke orang lain. “Jadi, ada kewajiban moral pasien penderita penyakit infeksi terhadap orang lain,” katanya seperti dikutip oleh Tempo dari laman ugm.ac.id, Kamis 21 Januari 2021.

Sehingga, yang dibutuhkan dalam vaksinasi adalah menjembatani kesenjangan antara bioetika dan kesehatan masyarakat tradisional. Dalam tataran praktik, perlu adanya perhatian lebih banyak dalam aspek kerahasiaan dan privasi, informed consent, dan paternalisme.

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga: 6 Vaksin Sudah Mendarat di RI, Pahami Perbedaan Efikasi dan Efektivitas Vaksin

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

17 jam lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

22 jam lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

23 jam lalu

Pemantauan UTBK SNBT 2024 di UGM Yogyakarta Jumat 3 Mei 2024. Dok.istimewa
Cara UGM Cegah Peserta UTBK-SNBT Pakai Joki dan Lakukan Kecurangan

Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berbasis Tes (UTBK-SNBT) di Kampus UGM diikuti sebanyak 18.726 peserta.


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

1 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.


Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

1 hari lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).