TEMPO.CO, Jakarta - Sebenarnya, tak ada makanan yang secara tegas dilarang dalam diet tinggi protein. Akan tetapi, dianjurkan untuk makan lebih banyak protein tanpa lemak dan lebih sedikit karbohidrat olahan, gula, serta lemak.
Secara keseluruhan, asupan protein yang lebih tinggi bermanfaat bagi kesehatan, terutama untuk menjaga massa otot dan menurunkan berat badan. Terlalu banyak mengonsumsi protein adalah pilihan yang tak baik. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis.
Protein adalah molekul yang paling serbaguna untuk tubuh manusia dan merupakan kunci untuk hampir semua proses biologis. Secara umum, diet tinggi protein merekomendasikan seseorang untuk mengonsumsi protein melebihi 20 persen dari total kalori.
Sebenarnya, tak ada makanan yang secara tegas dilarang dalam diet tinggi protein. Akan tetapi, dianjurkan untuk makan lebih banyak protein tanpa lemak dan lebih sedikit karbohidrat olahan, gula, serta lemak. Secara keseluruhan, asupan protein yang lebih tinggi bermanfaat bagi kesehatan, terutama untuk menjaga massa otot dan menurunkan berat badan.
Terlalu banyak mengonsumsi protein adalah pilihan yang tak baik. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis. Tubuh akan mengubah kelebihan protein menjadi glukosa untuk digunakan sebagai energi. Hal itu dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Ketahui dampak berikut yang akan terjadi apabila terlalu banyak mengonsumsi protein.