Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perhatikan, Rambut Rontok Bisa Jadi Tanda Penyakit Autoimun Alopecia Areata

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi rambut rontok. Blic.rs
Ilustrasi rambut rontok. Blic.rs
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rambut rontok merupakan masalah yang umum terjadi. Namun jika berlebih patut diwaspadai. Batas wajar kerontokan rambut normal berkisar 50-100 helai rambut. Bahkan jika terlihat pitak atau botak bisa jadi indikasi penyakit lain.

Dilansir dari webmd.com, alopecia areata adalah penyakit autoimun, di mana sistem imun tubuh salah dalam melindungi tubuh. Sistem imun salah mengartikan dan menyerang folikel sehingga menyebabkan kerontokan. 

Orang yang terkena alopecia areata tidak berpatok pada usia tertentu dari anak-anak hingga dewasa. Tak hanya rontok rambut bagian kepala rambut halus pada alis, bulu mata, kumis, janggut, ketiak, dan kemaluan. Meski tidak disertai rasa sakit penyakit ini dapat kambuh sewaktu-waktu atau flare. 

Tanda-tanda Anda mungkin mengalami alopecia areata biasanya ada kebotakan atau pitak pada satu atau beberapa area tertentu. Biasanya botak terjadi pada bagian samping, bawah atau melingkari kepala. Ada juga orang yang mengalami kebotakan pada satu area secara menyeluruh atau alopecia areata totalis. 

Penyebab pasti dari alopecia areata belum diketahui secara rijid, namun terdapat beberapa faktor yang menambah peluang seseorang mengidap penyakit autoimun ini. Di antaranya ada anggota keluarga yang menderita alopecia areata atau penyakit autoimun lain atau menderita gangguan kromosom seperti down syndrom. Selain itu orang yang kekurangan vitamin D, asma, dermatitis atopik, SLE (systemic lupus erythematosus), vitiligo, atau penyakit tiroid juga rentan terkena alopecia areata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak perlu khawatir, rambut rontok karena alopecia areata ini dapat tumbuh kembali di daerah yang rontok tetapi ada kemungkinan rambut baru yang tumbuh bisa saja berbeda dengan yang lalu. Misalkan awalnya Anda berambut lurus, rambut yang tumbuh setelah mengalami kerontokan bisa jadi keriting.

Selain menyerang rambut, alopecia areata juga menyebabkan kuku menjadi rapuh, kemerahan, berlekuk, dan kasar. Jika kerontokan rambut Anda tidak biasa, sebaiknya segara periksakan diri ke dokter agar dapat ditangani secara dini. 

TATA FERLIANA

Baca juga: 5 Kebiasaan Sepele yang Bikin Rambut Rontok 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

5 hari lalu

Mengatasi Kebotakan dan Kerontokan Rambut.
Beda Kebotakan yang Biasa Terjadi pada Pria dan Wanita

Memahami penyebab rambut rontok adalah langkah awal untuk menghentikannya dan mencari perawatan yang pas untuk mencegah kebotakan.


8 Tips Merawat Kucing Anggora

17 hari lalu

Pengunjung menggendong seekor kucing di MEOW Cat Cafe di Kota Gaza, 20 Agustus 2023. Selain menikmati hidangan, pengunjung dapat bermain bersama 14 kucing Persia, Anggora Turki, dan kucing hibrida di kafe ini. REUTERS/Mohammed Salem
8 Tips Merawat Kucing Anggora

Kucing anggora memerlukan perhatian khusus dalam hal perawatan bulu dan kebersihan.


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

27 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?


Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

28 hari lalu

Tim Maya dari ITB  menjadi pemenang ajang kompetisi L'Oral Brandstorm di Indonesia pada 27 Maret 2024. (Dok.Humas ITB)
Tawarkan Solusi Rambut Rontok, Tim Maya ITB ke Final Internasional L'Oreal Brandstorm 2024

Tahun ini adalah keikutsertaan kedua kalinya Tim Maya ITB dalam ajang kompetisi L'Oral.


Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

29 hari lalu

Ilustrasi wanita potong rambut. Freepik.com/Racool_studio
Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

Ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda potong rambut, bukan hanya karena sudha terlalu panjang. Berikut di antaranya


Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

32 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.


Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

36 hari lalu

Ilustrasi perempuan perawatan rambut di salon. Foto: Freepik.com/Prostooleh
Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.


Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

39 hari lalu

Ilustrasi kacang-kacangan. Unsplash/Peter Feghali
Manfaat Vitamin E buat Kulit tapi Perhatikan Kadarnya

Salah satu manfaat vitamin E adalah menjaga kelembapan kulit. Namun penting untuk memperhatikan kadarnya agar tidak berdampak negatif pada kulit.


6 Cara Praktis untuk Mencegah Kuku Cantengan Seperti Dialami Nia Ramadhani

44 hari lalu

Ilustrasi perawatan kuku kaki. Justin Sullivan/Getty Images
6 Cara Praktis untuk Mencegah Kuku Cantengan Seperti Dialami Nia Ramadhani

Nia Ramadhani cantengan hingga kuku jempol kaki kirinya harus diambil. Bagaimana mencegah agar tak fatal seperti itu?


Tips Merawat Kucing Anggora

46 hari lalu

Kucing anggora. Shutterstock
Tips Merawat Kucing Anggora

Pengetahuan ini sangat penting karena perawatan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko kucing anggora terkena berbagai penyakit.