Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Melamun? Hati-Hati dengan Berbagai Dampak Buruknya Berikut

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi wanita melamun sambil tersenyum. shutterstock.com
Ilustrasi wanita melamun sambil tersenyum. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang memilih untuk melamun demi melepaskan stres dan menjauh dari realitas yang kejam untuk sementara itu. Dilansir dari verywellmind.com, melamun memang terbukti bisa meredakan tingkat stres dan kecemasan. Selain itu, melamun bahkan dapat meningkatkan konsentrasi.

Meskipun demikian, melamun juga kerap diasosiasikan dengan berbagai hal negatif. Tak jarang, seseorang yang sedang asik melamun mendapat teguran. Sebab, melamun sering dianggap sebagai aktivitas yang membuang-buang waktu. Di sisi lain, banyak juga stigma di masyarakat mengenai melamun. Masyarakat sering menganggap bahwa melamun dapat mendatangkan berbagai hal buruk, seperti kesambet setan dan sebagainya.

Berbagai hal buruk yang melekat pada aktivitas melamun tersebut dapat dipahami karena melamun memang terbukti memiliki berbagai dampak buruk. Dilansir dari everydayhealth.com, melamun terlalu banyak dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebab, melamun dapat menghambat produktivitas dan mengurangi fokus seseorang.

Masalah yang ditimbulkan oleh aktivitas melamun dapat semakin memburuk apabila melamun dilakukan ketika sedang mengerjakan aktivitas penting. Orang yang sedang melamun di tengah pekerjaan bisa saja menghamburkan terlalu banyak waktu. Bahkan, apabila dilakukan terlalu berlebihan, orang tersebut bisa saja malah berhenti sepenuhnya dari pekerjaan yang tengah ia lakukan.

Selain memengaruhi produktivitas, melamun juga dapat memengaruhi memori. Dilansir dari claritychi.com, melamun terlalu berlebihan bisa membuat seseorang melupakan hal-hal penting yang harus ia ingat atau ia lakukan. Hal tersebut terjadi karena melamun merupakan kondisi ketika seseorang sedang tenggelam dalam lautan pikirannya sendiri. Seseorang yang sedang tenggelam dalam lautan pikiran kerap terdistraksi dengan pikiran-pikiran lain, yang kemudian membuat orang tersebut melupakan hal-hal penting.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melamun bahkan juga memiliki dampak buruk terhadap kondisi psikologis seseorang. Dalam sebuah artikel yang termuat dalam jurnal Clinical Psychological Science, melamun dapat mengakibatkan banyak pikiran negatif masuk ke otak. Kekosongan pikiran yang terjadi ketika melamun tidak hanya membawa ide-ide baru yang positif, berbagai pikiran negatif juga dapat masuk. Pikiran-pikiran negatif tersebut akan memengaruhi kondisi psikologis seseorang, bahkan mungkin membuat beberapa orang yang sebelumnya telah mengalami permasalahan psikologis menjadi lebih rentan daripada sebelumnya.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Bukan Sekadar Buang-Buang Waktu, Melamun Ternyata Memiliki Berbagai Manfaat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.


Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

2 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.


7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

2 hari lalu

Jennifer Bachdim dan Dian Sastro meditasi bersama/Foto: Instagram/Jennifer Bachdim
7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.


BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN mengembangkan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres. Dok. Humas  BRIN
BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.


5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

7 hari lalu

Ilustrasi wanita. Freepik.com/Diana.grytsku
5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi


Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

17 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

17 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

20 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

20 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

20 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.