TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang menganggap tidur telanjang dapat menambah kenyenyakan tidur, bahkan disebut-sebut meningkatkan kesuburan. Benarkah hal tersebut?
Tidur terlanjang yang disebut memicu kenyenyakan tidur ada benarnya sebab saat tidur dengan kondisi telanjang bakal terjadi pola pemanasan dan pendinginan yang diatur oleh ritme sirkandian.
Dikutip dari laman newsweek.co, psikolog di Somnus Therapy, Katherine Hall, menjelaskan penurunan suhu tubuh bakal dimulai dua jam menjelang tidur dan pada waktu tersebut terjadi pelepasan hormon tidur melatonin.
Saat produksi hormon melatonin terjadi, reaksi ilmiah yang terjadi di dalam tubuh manusia yakni adanya ritme detak jantung menjadi lebih lambat, beriringan dengan laju pernapasan yang lebih santai, dan begitu pula sistem pencernaan.
Kondisi tubuh seperti yang dijelaskan di atas inilah yang memberikan dampak tidur menjadi lebih nyenyak. Seiring berkualitasnya tidur seseorang, semakin memperkecil pula tingkat stres yang dirasakan.
Lantas bagaimana dengan keyakinan tidur telanjang dapat meningkatkan kesuburan? Hal ini dijelaskan dalam laman sleepfoundation.org, yang mengaitkan dengan atribut pakaian dalam yang digunakan, dalam hal ini kesuburan ditujukan kepada pria.
Saat tidur, pria mengenakan celana dalam ketat dapat meningkatkan suhu skrotum yang berdampak menurunkan vitalitas dan jumlah sperma. Bukan hanya itu saja masih dari sumber yang sama juga menyebutkan bahwa celana dalam ketat yang digunakan pria mempengaruhi konsentrasi motilitas sperma di skrotum.
Selanjutnya yang berpengaruh besar terhadap kenyenyakan tidur adalah suhu ruang tempat tidur. Suhu ruang yang direkomendasikan supaya mendapatkan tidur nyenyak berkisar antara 66-70 derajat Fahrenheit.
Ruang sirkulasi udara juga menjadi satu perhatian yang tidak bisa dikesampingkan. Kebersihan tempat tidur menjadi hal pendukung tercapainya tidur yang nyenyak. Sebab jika opsi tidur telanjang dilakukan untuk mencapai tidur nyenyak tanpa perhatikan kebersihan seprei berpotensi memicu terjadinya berbagai risiko gangguan kesehatan.
Risiko gangguan kesehatan tersebut seperti infeksi, bau, jerawat, iritasi kulit, dan malah tidur menjadi tidak optimal.
TIKA AYU
Baca juga: Alasan Tidur Lebih Baik Tanpa Pakaian Dalam