TEMPO.CO, Jakarta - Persiapan keuangan sangat diperlukan, terutama di masa pandemi Covid-19 dan menghadapi masa depan dengan manajemen risiko serta pengaturan aliran uang tunai. Melvin Mumpuni, perencana keuangan dan CEO Finansialku.com menyatakan yang harus dilakukan pertama kali adalah melakukan pengecekan keuangan.
"Dengan melakukan pencatatan pengeluaran dan pemasukan, misalnya, seseorang dapat memahami kondisi keuangannya sehat atau tidak, kemudian bisa mengetahui langkah perencanaan keuangan seperti apa yang harus dibuat," ujar Melvin.
Menurutnya, membuat persiapan keuangan harus dilengkapi dengan fokus membuat kondisi keuangan sehat terlebih dulu. "Pengaturan cash flow yang seimbang dan memahami kebutuhan dapat membantu mencapai tujuan keuangan yang diinginkan," jelasnya.
Dana darurat dan asuransi adalah dua hal penting selanjutnya yang juga harus dipersiapkan untuk siap menghadapi berbagai risiko seperti masa pandemi ini. "Setelah menganalisa keuangan ini, maka kita harus fokus dalam mencapai tujuan sesuai rencana,” tambahnya.
Melvin juga menyampaikan dalam melakukan adaptasi kebiasaan baru setelah terjadinya pandemi, sebaiknya orang tidak hanya mengandalkan satu sumber pemasukan saja tapi juga mencari peluang lain untuk mendapatkan penghasilan baru. Dana darurat yang dibutuhkan masing-masing orang berbeda tergantung pada statusnya.
Misalnya, kalau belum menikah membutuhkan tiga kali pengeluaran. Kalau sudah menikah, butuh enam kali pengeluaran dan kalau memiliki anak membutuhkan dua belas kali pengeluaran.
"Setelah itu, utang konsumtif sebaiknya dilunasi, memiliki asuransi jiwa dan kesehatan yang mencakup perlindungan terhadap penyakit kritis menjadi hal yang cukup krusial untuk melengkapi tingkatan yang disebut keamanan keuangan", ujar Melvin.