TEMPO.CO, Jakarta - Banyak suplemen kesehatan yang beredar di tengah masyarakat. Salah satu jenis suplemen yang kini banyak beredar adalah suplemen otak. Produk suplemen otak dapat ditemui di berbagai toko kesehatan dan obat-obatan, baik toko daring maupun luring. Namun, efektivitas dari penggunaan suplemen obat tersebut masih sering dipertanyakan.
Salah satu jenis zat yang digunakan dalam suplemen otak adalah vitamin B. Dilansir dari webmd.com, vitamin B memang memiliki peran dalam menjaga kesehatan otak. Namun, peran tersebut hanya mampu berjalan maksimal apabila vitamin B diberikan kepada seseorang yang kekurangan vitamin tersebut atau seseorang yang sedang memiliki permasalahan terkait dengan kesehatan otak. Apabila vitamin tersebut diberikan kepada seseorang yang tidak kekurangan vitamin B atau tidak menderita masalah otak, efek yang diberikan tidak terlalu besar.
Berdasarkan hal tersebut, sebagaimana dilansir dari webmd.com, orang-orang yang tidak mengalami kekurangan vitamin B atau mengalami masalah kesehatan otak sebaiknya mengonsumsi vitamin B yang berasal dari makanan saja. Sebab, suplemen otak yang mengandung vitamin B terbukti lebih efektif apabila diberikan kepada orang-orang yang memang betul-betul membutuhkannya.
Di sisi lain, beberapa suplemen otak biasanya mengombinasikan vitamin B dengan zat-zat lainnya, seperti lemak omega 3 dan vitamin E. Zat-zat tersebut memang terbukti memiliki khasiat terhadap kesehatan otak. Namun, sebagaimana dilansir dari health.harvard.edu, belum ada riset yang menunjukkan bahwa zat-zat tersebut mampu membawa manfaat bagi otak apabila dikombinasikan.
Bahkan, vitamin E dalam suplemen otak justru dapat membawa masalah bagi otak apabila dikonsumsi secara berlebihan. Dilansir dari webmd.com, kandungan antioksidan dalam vitamin E dapat merusak sel-sel otak apabila dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, kabar bahwa vitamin E mampu melindungi seseorang dari dementia belum pernah dibuktikan oleh riset apapun.
Beberapa riset hanya menunjukkan bahwa vitamin E hanya mampu memperlambat terjadinya efek terburuk dari dementia. Namun, sebagaimana dilansir dari healthline.com, beberapa makanan seperti kacang, biji-bijian, dan minyak nabati memiliki potensi yang lebih baik daripada vitamin E dalam hal memperlambat efek terburuk dementia.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Obat Pemicu Otak Tidak Terbukti Ampuh