Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Simpel sampai Kalkulasi untuk Tahu Kamu Kurus, Normal, Gemuk, atau Obesitas

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi wanita menimbang berat badan. shutterstock.com
Ilustrasi wanita menimbang berat badan. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar orang menerapkan berbagai cara untuk mengetahui apakah mengalami kenaikan berat badan atau tidak. Yang paling mudah adalah dari pakaian. Jika dulu salah satu pakaian favorit masih muat di badan, kini sudah kesempitan.

Mengetahui kenaikan berat badan juga biasanya terlihat dari beberapa bagian tubuh, seperti perut, pipi, lengan, dan paha. Ada pula yang mengecek apakah bobot tubuhnya naik, turun, atau stabil dengan menggunakan timbangan badan. Apapun caranya, semua itu sah-sah saja.

Dokter Spesialis Gizi Klinis, Marya Haryono mengatakan, pengecekan berat badan sebaiknya dilakukan secara berkala atau rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan. Lebih baik lagi apabila proses pengukuran berat badan bukan hanya dengan kira-kira. "Dengan begitu, bisa diketahui apakah berat badan masuk kategori normal, overweight, atau obesitas," kata Marya dalam diskusi daring "Beat Obesity Community Festival" dari Nutrifood pada Kamis, 4 November 2021.

Berikut beberapa cara mengetahui kategori tubuh berdasarkan berat badan, dari yang menggunakan penghitungan sampai metode sederhana:

  • Perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT)
    Rumusnya adalah berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan (dalam meter) kuadrat. Berdasarkan World Health Organization, untuk orang Asia, apabila hasil Indeks Massa Tubuh kurang dari 18,5 maka tergolong kurus. Body Mass Index atau BMI 18,5 - 22,9 termasuk kategori normal.

    "Waspada apabila hasil BMI mencapai angka 23 sampai 24,9 karena sudah termasuk overweight dan 25 sampai 29,9 termasuk kategori obesitas tingkat I dan 30 ke atas masuk kategori obesitas tingkat II," kata Marya. Contoh:

    Berat badan: 65 kilogram
    Tinggi badan: 160 sentimeter = 1,6 meter
    BMI: 65 dibagi 1,6x1,6 = 65 dibagi 2,56 = 25,3
    BMI sebesar 25,3 berarti berat badan termasuk obesitas tingkat satu.

    Iklan
    Scroll Untuk Melanjutkan

  • Ukur lingkar pinggang
    Ambil posisi berdiri tegak dan pegang meteran pakaian. Lingkarkan meteran sejajar pusar. Pastikan jangan menahan napas, menekan perut ke dalam, dan tidak terlalu ketat atau menarik meteran saat mengukur.

    Untuk laki-laki dewasa, jika lingkar pinggang melebihi 90 sentimeter, maka termasuk obesitas sentral. Sementara untuk perempuan dewasa, lingkar pinggang maksimal 80 sentimeter. Lingkar pinggang yang lebih besar menandakan orang tersebut memiliki kelebihan lemak perut yakni lemak visceral.

  • Mengukur dengan telapak tangan
    Rentangankan telapak tangan dan tempatkan di bagian belakang pinggang segaris dengan pusar. Gerakkan jengkal telapak tangan ke depan. Apabila total rentang telapak tangan lebih dari empat jengkal, maka termasuk kelebihan berat badan.

  • Tangan menyentuh jempol kaki
    Satu lagi cara yang paling simpel untuk mengetahui apakah seseorang mengalami obesitas atau kelebihan lemak viseral ini adalah menyentuh jempol kaki dengan ujung jari tangan. Caranya, berdiri tegak lalu bungkukkan badan hingga ujung jari dapat menyentuh jempol kaki, tanpa menekuk lutut.

Baca juga:
Pandemi Covid-19 Bikin Orang Malas Bergerak dan Berat Badan Naik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelebihan Berolahraga di Sore Hari dan Manfaatnya

3 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Kelebihan Berolahraga di Sore Hari dan Manfaatnya

Penelitian menemukan kemampuan tubuh untuk berolahraga mencapai puncaknya di antara pukul 14.00-18.00. Berikut manfaat olahraga sore hari.


Ingin Berat Badan Ideal? Kenali 5 Jenis Diet Sehat Berikut Ini

6 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Ingin Berat Badan Ideal? Kenali 5 Jenis Diet Sehat Berikut Ini

Memilih jenis diet yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadi Anda sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang.


10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

6 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

Dengan menerapkan cara-cara ini, Anda dapat menurunkan berat badan secara efektif tanpa harus terjebak dalam program diet yang membatasi.


Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

8 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

Ahli gizi mengimbau sekolah turut memberi edukasi makanan sehat untuk mencegah risiko anak obesitas.


Profil Nikocado Avocado, YouTuber Mukbang yang Turun Berat Badan 114 Kg

8 hari lalu

Transformasi Nikocado Avocado, YouTuber mukbang yang menurunkan berat badan 114 kilogram. Foto: YouTube Nikocado Avocado
Profil Nikocado Avocado, YouTuber Mukbang yang Turun Berat Badan 114 Kg

Profil Nikocado Avocado, YouTuber mukbang kelahiran Ukraina yang berhasil menurunkan berat badan 114 kilogram.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

12 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

16 hari lalu

Ilustrasi MSG. Shutterstock
Micin Sering Dianggap Penyebab Kebodohan, Ini Kata Dokter Gizi

Dokter spesialis gizi klinik Yohan Samudra menjelaskan manfaat micin bagi kesehatan.


Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

21 hari lalu

Ilustrasi menonton televisi. Shutterstock.com
Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental


4 Tanda Tubuh Harus Diet, Salah Satunya Suasana Hati Mudah Terganggu

23 hari lalu

Tanda harus diet. Foto: Canva
4 Tanda Tubuh Harus Diet, Salah Satunya Suasana Hati Mudah Terganggu

Saat mengalami hal ini, menjadi tanda Anda harus diet. Sebaiknya jangan ditunda dan segera atur pola makan.


Studi Terbaru: Paparan Polutan di Masa Bayi Terindikasi Turut Memicu Epidemi Gangguan Metabolik seperti Obesitas dan Diabetes Tipe 2

32 hari lalu

Ilustrasi penelitian biologi molekular. Sumber: dokumen Lembaga Eijkman
Studi Terbaru: Paparan Polutan di Masa Bayi Terindikasi Turut Memicu Epidemi Gangguan Metabolik seperti Obesitas dan Diabetes Tipe 2

Riset mengindikasikan paparan zat kimia TCDF turut berkontribusi pada epidemi gangguan metabolik, seperti obesitas dan diabetes tipe 2.