TEMPO.CO, Jakarta - Lemak perut pada wanita biasanya akan bertambah banyak setelah menopause. Penelitian mengatakan bahwa lemak di perut bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.
Berat badan sangat ditentukan oleh kalori, kegiatan olahraga, dan usia. Jika makan terlalu banyak dan jarang berolahraga maka berat badan cenderung naik. Usia membuat massa otot berkurang dan lemak semakin banyak. Kehilangan massa otot sama saja menurunkan penggunaan kalori pada tubuh dan membuat lebih sulit memperoleh berat badan yang sehat.
Jika lemak bertambah tetapi tidak disebabkan oleh berat badan, kemungkinan itu karena adanya penurunan kadar estrogen yang mempengaruhi distribusi lemak di dalam tubuh. Lemak yang ada di perut bukan hanya lemak ekstra yang terletak tepat di bawah kulit atau lemak subkutan tetapi juga lemak visceral yang terletak jauh di dalam perut di sekitar organ dalam. Lemak visceral ini lebih berbahaya bagi kesehatan daripada lemak subkutan, di antaranya penyakit jantung, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan masalah pernapasan.
Lemak perut juga bisa menyebabkan peningkatan risiko kematian dini. Faktanya, sebuah penelitian telah menemukan wanita yang memiliki berat badan normal berdasarkan standar pada indeks massa tubuh tetapi memiliki lingkar pinggang yang besar akan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Lalu bagaimana cara mengetahui apakah Anda kebanyakan lemak atau tidak?
Anda bisa mengukur dengan pita pengukur tanpa mengenakan busana, ukurlah tepat di atas pinggul. Saat mengukur pastikan tidak menekan kulit dan pita pengukur rata di sekelilingnya.
Biasanya, bagi wanita berukuran pinggang lebih dari 89 sentimeter menunjukkan lemak di perut tidak sehat dan akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Anda bisa mengencangkan perut dengan sit up atau latihan perut lainnya. Tetapi hanya melakukan itu tidak membuat lemak di perut seketika menghilang. Pengurangan lemak dan strategi olahraga yang baik akan membantu menurunkan berat badan berlebih.
Selain itu, makan makanan yang sehat, seperti makanan nabati, buah-buahan, sayuran, biji-bijian. Pilihlah sumber protein tanpa lemak dan produk susu rendah lemak. Kurangi penambahan gula dan lemak jenuh, yang biasa ditemukan dalam daging dan produk susu, seperti keju dan mentega.
Selanjutnya, gantilah minuman manis dengan air putih. Jaga ukuran porsi makan di dalam kendali. Sertakan aktivitas fisik dalam keseharian. Disarankan untuk melakukan aktivitas aerobik sedang, seperti jalan cepat selama 150 menit dalam seminggu atau aerobik berat seperti lari selama 75 menit dalam seminggu.
Jika tidak ingin melakukan aktivitas fisik terlalu berat, Anda bisa berjalan selama rata-rata 10.000 langkah sehari untuk mencegah penambahan berat badan. Penelitian menunjukkan diperlukan 15.000 langkah sehari untuk mencegah kenaikan berat badan.
Untuk dapat menghilangkan kelebihan berat badan secara konsisten, usahakan melakukannya secara rutin dan perlahan tapi stabil. Anda juga bisa berkonsultasi ke dokter dan tetap pada jalur latihan.
SHELAMITA AZZAHRA | MAYO CLINIC
Baca juga: Saran Sehat Menurunkan Berat Badan, Jangan Diforsir