Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaya Hidup Sehat yang Harus Dipraktekkan Agar Hipertensi Menjadi Lebih Stabil

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi seseorang yang mengalami gangguan pada darah.
Penyakit ini bisa diderita oleh siapa saja baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua.
Gaya hidup tidak sehat biasanya menjadi faktor utama munculnya penyakit ini.

Mengutip dari hearth.org, tekanan darah tinggi sering ditandai dengan timbulnya tekanan darah sistolik (tekanan darah saat jantung kontraksi) berkapasitas 130 mmHg,
serta tekanan darah diastolik (tekanan darah saat jantung relaksasi) berkapasitas 80 mmHg.
Seseorang yang mengalami penyakit tekanan darah tinggi akan sulit mendapatkan kesembuhan.

Berdasarkan penelitian dari Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan yang dikeluarkan oleh Universitas Hassanudin, Makassar. Tekanan darah tinggi memiliki sifat yang permanen
dan tidak bisa hilang. Penyakit ini hanya bisa dikendalikan oleh seseorang dengan cara-cara tertentu.
Adapun cara-cara tertentu yang dimaksud ialah :

1. Olahraga Secara Rutin
Setiap penderita tekanan darah tinggi dianjurkan untuk melakukan olahraga secara rutin. Olahraga yang dilakukan pun beragam bentuknya mulai dari jogging, jalan cepat,
bersepeda, senam aerobik, dan lain-lain. Dengan melakukan itu, maka tekanan darah yang diderita oleh seseorang pun akan turun dengan sendirinya.

2. Hindari Rokok dan Minuman Beralkohol
Gaya hidup tak sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol dapat memperburuk kondisi hipertensi. Pasalnya, rokok dapat mempercepat pembentukan plak serta merusak dinding pada pembuluh darah.
Sementara itu, konsumsi alkohol dapat mempercepat laju peningkatan tekanan darah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Atur Pola Makan
Metode atur pola makan dinilai berpotensi menurunkan tekanan darah dengan jumlah yang cukup baik.
Makanan-makanan yang disarannkan untuk dikonsumsi oleh para penderita tekanan darah adalah ikan, daging unggas (ayam, bebek), kacang-kacangan, biji-bijian, minyak sayur, dan makanan yang berasal dari gandum.

4. Kelola Stress
Penderita tekanan darah tinggi sebaiknya menghindari perilaku stres yang berlebihan.
Pasalnya, bila hal ini dibiarkan maka itu akan berdampak pada kondisi kesehatan tubuh.
Teknik-teknik yang bisa diterapkan untuk mengelola stress bisa berbentuk meditasi, relaksasi, mendengarkan musik, bermain game, ataupun berbagi cerita kepada orang-orang terdekat.

5. Kontrol Tekanan Darah Secara Teratur
Tekanan darah harus dipantau secara teratur, guna melihat perkembangan penyakit dan mengantisipasi adanya komplikasi.
Selain itu, kontrol rutin tekanan darah ke dokter juga diperlukan agar bisa melihat kondisi kesehatan tubuh secara lebih detail.

PRIMANDA ANDI AKBAR
Baca juga : 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

8 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

21 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

21 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


Kiat Sehat Selama Musim Mudik Lebaran

22 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Kiat Sehat Selama Musim Mudik Lebaran

Pengaturan porsi makan dan jenis makanan adalah kuncinya. Jangan pernah tinggalkan serat dalam komposisi makanan selama musim mudik Lebaran sekarang..


5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

26 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

44 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

48 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

Ada beberapa cara penting untuk mencegah penyakit ginjal sejak dini. Salah satu yang utama adalah dengan hindari konssumsi makanan tinggi natrium.


Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

49 hari lalu

Ilustrasi ginjal. thestatesman.com
Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.


Pakar Saraf Bagi 5 Kebiasaan yang Tingkatkan Peluang Panjang Umur

54 hari lalu

ilustrasi meditasi (pixabay.com)
Pakar Saraf Bagi 5 Kebiasaan yang Tingkatkan Peluang Panjang Umur

Perilaku harian yang bisa dikontrol bisa berdampak pada kesehatan yang bikin panjang umur dibanding genetik. Berikut yang perlu dilakukan.