TEMPO.CO, Jakarta - Semua orang diwajibkan untuk menggunakan masker saat beraktivitas untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Semenjak ada varian baru yang terus berevolusi, manusia juga diharapkan dapat beradaptasi dengan penggunaan masker. Belakangan ini, terdapat varian Omicron yang menyebar dengan cepat, sehingga perlu diwaspadai.
"Masker satu lapis tidak cukup untuk melindungi Anda dari varian Omicron," kata penasihat sains asal Ontario, Peter Juni, dikutip dari laman Global News, Jumat, 18 Desember 2021. Ia menganggap jika Anda hanya menggunakan masker satu lapis, kemampuan masker untuk memfiltrasi sangatlah minim dan tidak akan membuat perbedaan berarti.
Masker yang Juni rekomendasikan untuk digunakan adalah respirator KN95. Hal yang sama disampaikan epidemiolog dari University of Toronto, Colin Furness. Ia mengungkapkan tenaga kesehatan seharusnya lebih mendorong masyarakat untuk mulai menggunakan KN95, terutama di tempat-tempat publik dalam ruangan (indoor).
Meskipun demikian, pendapat lain disampaikan Ketua Penyakit Menular di Queen's University, Gerald Evans. Dia menyatakan perlindungan ekstra yang Anda dapatkan dari masker KN95 belum terbukti, baik secara statistik maupun klinis, lebih efektif ketimbang masker medis biasa. Ada lebih banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli masker sejenis itu secara regular.
Jika Anda tidak memiliki masker KN95, Anda disarankan untuk menggunakan masker medis yang ditumpuk dengan masker kain. Setidaknya, masyarakat dianjurkan untuk menggunakan dua lapis masker. "Cara Anda menggunakan masker juga akan menentukan efektivitas masker," tambah Juni, dikutip Tempo dari laman Global News, Kamis, 17 Desember 2021.
Langkah pertama sebelum menggunakan masker adalah menyemprotkan disinfektan ke tangan Anda. Lalu, pastikan masker berada di atas pangkal hidung menutupi hingga bawah dagu tanpa meninggalkan celah di sekelilingnya. Celah terbuka dapat membuat masker tidak berfungsi secara efektif.
DINA OKTAFERIA
Baca juga: Hadapi Varian Omicron, Inggris Terapkan Wajib Masker dan Kejar Program Booster
![Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]](https://statik.tempo.co/data/2021/08/09/id_1041498/1041498_720.jpg)
![Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]](https://statik.tempo.co/data/2020/12/20/id_988970/988970_720.jpg)
