Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Pandemi COVID-19 pada Kesehatan Mata Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian di Cina menyebut efek pandemi COVID-19 telah meningkatkan kasus gangguan mata minus, bahkan pada anak-anak. Selama 2020, anak usia 6-8 tahun ternyata tiga kali lipat lebih rawan terkena miopia dibanding sebelum pandemi.

Dokter mata dari Siloam Hospitals Bali, Ariesanti Tri Handayani, mengatakan pandemi COVID-19 berdampak negatif pada kesehatan mata anak karena tingginya intensitas penggunaan gawai.

"Anak-anak maupun orang dewasa yang sering menggunakan gawai rentan mengalami mata lelah dan jika dibiarkan dapat menimbulkan gangguan kesehatan,” kata Ariesanti.

Dia menjelaskan mata minus terjadi karena cahaya yang masuk ke dalam mata jatuh di depan retina. Hal itu dipicu oleh panjang bola mata yang bertambah atau kemampuan mata dalam memfokuskan cahaya sehingga objek yang jauh terlihat buram.

"Ada dampaknya pada mata, yaitu terbagi dua, mata lelah atau mata kering yang disebabkan Computer Vision Syndrome (CVS) dan akomodasi karena jangka lama yang diakibatkan adanya penambahan ukuran refraksi (miopia) yang progresif,” jelasnya.

CVS merupakan masalah pada mata dan penglihatan yang bersifat kompleks terkait fungsi mata dalam aktivitas dekat yang berhubungan dengan komputer. Adapun, faktor risiko CVS adanya gangguan refraksi (minus, plus, silinder) yang tidak dikoreksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Termasuk adanya penyakit pada tubuh seperti diabetes melitus, alergi, autoimun, dan lainnya. Adapun, penggunaan obat-obatan yang memicu penyakit mata kering, misalnya obat antiglaukoma, obat hipertensi, dan antidepresi, baik usia yang sudah lanjut, juga ikut mempengaruhi penyakit pada mata dan sistematik,” jelasnya.

Untuk mencegah terjadinya CVS, sebaiknya periksa kondisi mata sebelum menggunakan komputer. Pastikan cukup penerangan dengan posisi duduk yang ergonomis serta meminimalisir penggunaan cahaya pada gawai.

“Jarak yang ideal untuk mata dalam penggunaan gawai sekitar 30 cm dan untuk komputer sekitar 60 cm serta untuk televisi sekitar 10 kaki atau kurang lebih 3 meter. Lalu, biasakan melihat jarak jauh sekitar 20 kaki selama 20 detik setelah maksimal melihat jarak dekat setelah 20 menit," papar Ariesanti.

Untuk menghindari peningkatan miopia adalah dengan mengurangi aktivitas dekat layar sesering mungkin, perbanyak aktivitas di luar ruangan, periksa mata anak sebelum usia sekolah bila orang tua memakai kacamata serta kontrol kacamata rutin setiap enam bulan sekali atau maksimal satu tahun sekali.

Baca juga: Saran Psikolog untuk Hadapi Dampak Panjang Pandemi Covid-19

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

3 hari lalu

Ilustrasi wanita menunjukkan kantung mata. Freepik.com/@8photo
4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

Kantung mata dapat disebabkan oleh faktor seperti penuaan, genetika, alergi, asap rokok, diet yang buruk, atau konsumsi garam yang berlebihan.


5 Tips Atasi Mata Panda

3 hari lalu

Ilustrasi mata panda. Pexels/Ekaterina Bolovtsova
5 Tips Atasi Mata Panda

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa memperburuk kondisi mata panda Anda.


Kenali Perbedaan Mata Panda dan Kantung Mata

3 hari lalu

Ilustrasi mata panda. Cinebuster.in
Kenali Perbedaan Mata Panda dan Kantung Mata

Rasa lelah dan juga berkurangnya waktu tidur selalu dikaitkan dengan munculnya mata panda hingga kantung mata. Apa bedanya?


7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

4 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

8 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

13 hari lalu

Ilustrasi Logo Xiaomi. Kredit: ANTARA/REUTERS/Stringer/am.
Ditunggu Pasar, Bocoran Terbaru Xiaomi 15 Menonjolkan Kecanggihan Layar dan Kamera

Informasi fitur Xiaomi 15 bocor sedikit demi sedikit ke publik. Yang terbaru soal layar yang tersedia dalam dua versi.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

23 hari lalu

Sebagai pengguna commuter line, Anda perlu mengetahui rute KRL Jabodetabek 2024 terbaru. Berikut ini rute terbaru dan harga tiketnya. Foto: Canva
KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

24 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

26 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.