TEMPO.CO, Jakarta - Sudah hampir dua tahun pandemi COVID-19 berjalan sehingga menimbulkan rasa letih dan bosan. Psikolog Tika Bisono menyatakan ada sejumlah cara untuk menjaga emosi positif dalam menghadapi situasi epidemic fatigue atau kebosanan terhadap dampak panjang pandemi COVID-19.
"Emosi positif ini harus selalu dipelihara. Pertama memelihara sikap gembira secara ekspresif, jangan hanya dalam hati," kata Tika.
Berikutnya selalu menunjukkan sikap bersyukur kepada Tuhan YME atas segala pemberian yang didapat. "Jangan di dalam hati juga ucapnya, harus ditunjukkan," ujarnya.
Tika juga mengajak masyarakat untuk bersikap mencintai, yang ditunjukkan secara perilaku dan perbuatan. Misalnya, kepada pasangan maupun keluarga di rumah.
"Baik yang berusia di bawah 50 tahun maupun yang di atas 50 tahun, katakanlah kalau kamu mencintainya," tuturnya.
Selanjutnya adalah sikap terpesona yang harus selalu ditunjukkan secara fisik terhadap segala hal yang membuatnya merasa bahagia maupun senang. "Jangan ditahan juga dalam hati. Katakan dan ekspresikan," katanya.
Tika mengatakan sikap bangga terhadap pencapaian diri dalam berbagai aktivitas maupun pekerjaan juga dapat menyehatkan mental. "Kita bisa merasakan bangga, terutama saat letih selama bekerja. Perlu apresiasi pada diri sendiri," sarannya.
Psikolog yang hobi menyanyi itu mengatakan sikap berpuas diri dan merasa lega pada setiap pencapaian hidup juga diperlukan dalam menyehatkan mental. "Jadi, rasa puas dan rasa lega itu ternyata berbeda. Itu baik untuk membentuk emosi positif," katanya.
Selanjutnya adalah sikap tenang yang dapat dilakukan dengan cara masing-masing. Terakhir adalah terinspirasi. "Kita bisa menginspirasi dan terinspirasi," ujarnya.
Tika menambahkan bila seluruh perilaku itu dapat diterapkan secara optimal dalam kehidupan, khususnya pada masa pandemi COVID-19, ia optimistis emosi positif berkorelasi dengan kesehatan mental seseorang.
#pakaimasker
#jagajarak
#cucitanganpakaisabun
#hindarikerumunan
#vaksinasicovid-19
Baca juga: Pentingnya Mengontrol Komorbid agar Terlepas dari Pandemi