TEMPO.CO, Jakarta - Kerja sama seluruh masyarakat diperlukan untuk mencegah kenaikan kasus COVID-19. Pemerintah terus meminta masyarakat turut mencegah kenaikan kasus COVID-19 dengan cara disiplin protokol kesehatan, menjauhi kerumunan, dan melakukan vaksinasi.
“Saat ini, masyarakat perlu lebih waspada dan berhati-hati. Prokes tidak boleh kendur. Upaya 3T dan vaksinasi terus dikejar serta jangan lupa terus lanjutkan gaya hidup sehat untuk melindungi diri,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate.
Johnny menjelaskan meski tingkat keterisian rumah sakit masih cukup baik, seperti ditunjukkan data bed occupancy rate (BOR) rumah sakit nasional per 23 Januari 2022 sebesar 7,15 persen, pemerintah akan terus memantau perkembangan kasus agar seluruh kebijakan dapat diambil secara cepat dan terukur. Angka BOR menjadi salah satu indikator utama pemerintah dalam memantau situasi COVID-19 nasional.
Selain itu, penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di seluruh wilayah juga tetap dijalankan dengan evaluasi berkala.
“Kebijakan PPKM berlevel di seluruh daerah tetap diberlakukan. Setiap minggu kebijakan PPKM berlevel ini kita perbarui sesuai asesmen yang mengacu pada standar WHO,” papar Johnny.
Dia mengatakan apabila terjadi kenaikan kasus di suatu daerah secara signifikan, maka level PPKM-nya akan dinaikkan sehingga penerapan protokol kesehatan semakin ketat. Sejalan dengan hal tersebut, Johnny meminta masyarakat untuk mematuhi aturan PPKM berlevel yang berlaku di wilayah masing-masing.
“Di antaranya dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, terutama ketika mengakses ruang publik. Kami ingatkan pula dalam hal ini, jauhi kerumunan,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta agar vaksinasi terus dikejar, termasuk vaksinasi lansia sebagai perlindungan kelompok rentan. Cakupan vaksinasi di Indonesia saat ini dinilai sudah baik.
Meski demikian, Johnny tidak memungkiri khusus untuk vaksinasi lansia, masih perlu percepatan mengingat per 24 Januari 2022 siang, lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama masih kurang dari 75 persen.
“Sudah sekitar 15,4 juta lansia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 10 juta di antaranya telah divaksin dosis lengkap. Tapi belum sampai 75 persen lansia yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Ayo kita bantu dan dorong kaum lansia untuk segera vaksinasi, jangan ragu,” imbau Johnny.
Baca juga: Epidemiolog Ingatkan Pentingnya Booster untuk Cegah Omicron