Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Asal-usul Angpau yang Diberikan Orang Tua pada Anak Saat Imlek

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi angpao Imlek. miyoku.com
Ilustrasi angpao Imlek. miyoku.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAngpau atau ang pow dalam bahasa Hokkien berarti hadiah uang tunai yang disimpan dalam amplop merah. Saat perayaan tahun baru Imlek, angpau diberikan biasanya yang menerima anak-anak. Angpau dimaknai harapan baik dan simbol keberuntungan pada tahun yang baru. Mengutip situs web Singapore Infopedia, ada dua asal-usul cerita tentang pemberian angpau.

Cerita paling populer tentang iblis Sui yang akan muncul pada malam tahun baru. Iblis Sui akan masuk ke rumah untuk menyerang anak-anak, seperti dikutip dari The Chinese Language Institute. Demi mencegah hal buruk itu, pada malam tahun baru Imlek, orang tua akan menjaga anaknya.

Cara lain pun menangkal kedatangan iblis itu menggunakan delapan koin tembaga. Menurut mitologi Cina, delapan koin itu perwujudan dewa yang akan membawa keberuntungan. Koin itu dimasukkan dalam amplop merah, ditaruh di bawah bantal yang digunakan anak-anak saat tidur.

Ketika Sui ingin menganggu, koin itu akan mengeluarkan cahaya yang akan mengusir iblis itu. Dahulu angpau juga disebut ya sui qian yang berarti uang pengusir iblis. Tapi, sebutan itu sekarang dipahami sebagai uang yang diberikan orang tua kepada anak-anak.

Ada pula cerita lainnya, angpau bermula pada Dinasti Tang ketika Kaisar Xuanzong memberikan koin emas dan perak kepada selirnya. Koin itu digunakan sebagai jimat untuk melindungi bayi. Kebiasaan itu diteruskan menjadi tradisi, orang dewasa memberikan uang kepada anak sebagai hadiah.

Pada abad 12, era Dinasti Song, angpau sudah menjadi kebiasaan orang tua akan memberikan uang kepada anaknya. Angpau juga diberikan kepada simpatisan yang membunyikan gong untuk menyambut semua orang saat Imlek. Kebiasaan memberi angpau juga dilakukan para tuan untuk pelayannya sebagai tanda penghargaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dahulu, amplop angpau berbahan sutra atau kain. Pada abad 19, orang-orang menggunakan bungkusan merah yang disebut hongbao. Kata hongbao berarti tas merah. Seperti namanya, angpau selalu berwarna merah yang menjadi simbol keberuntungan.

 

WILDA HASANAH

 

Baca: Pilihan Hadiah untuk Kerabat di Tahun Baru Imlek

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

3 jam lalu

Ilustrasi TikTok. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

16 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

16 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

16 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

20 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


5 Kiat Mengelola Uang THR

31 hari lalu

Ilustrasi Tunjangan Hari Raya (THR). Foto : humasprovkaltara
5 Kiat Mengelola Uang THR

Penerimaan Tunjangan Hari Raya atau THR menjadi sumber tambahan pendapatan menjelang lebaran atau Idulfitri


5 Kiat Mudik Bersama Anak

32 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan mobil . TEMPO/Subekti
5 Kiat Mudik Bersama Anak

Perjalanan mudik bersama anak menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika menghadapi kebutuhan dan kenyamanan buah hati


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

35 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

35 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza