TEMPO.CO, Jakarta - Besok, Selasa, 1 Februari 2022, masyarakat Tionghoa memperingati tahun baru Imlek 2573. Salah satu tradisi saat perayaan Imlek adalah memberikan angpau atau amplop berwarna merah yang berisi hadiah.
Hadiah di dalam amplop biasanya berupa uang. Sekarang ini, bentuknya bisa juga berwujud kupon atau voucher. Apa yang kamu lakukan jika mendapatkan angpau dengan isi yang nilainya cukup banyak?
Branding and Communication Strategist MiPOWER by Sequis, Ivan Christian Winatha mengingatkan agar bersikap bijaksana saat menerima angpau Imlek. Sadari kalau itu adalah rezeki nomplok yang tidak diperoleh setiap saat.
"Ketika mendapatkan angpau, berapapun jumlahnya akan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan yang sempat tertunda tanpa perlu mengorbankan pos keuangan lainnya," kata Ivan dalam keterangan tertulis, Minggu, 30 Januari 2022. "Karena angpau bersifat temporer, jangan dihabiskan saat itu juga."
Ivan menyarankan agar uang di dalam angpau ditabung, untuk investasi, atau asuransi. Sebab, tak ada yang bakal tahu apakah kondisi finansial kita pada masa mendatang akan selalu stabil atau bergejolak.
Tak cuma angpau, Ivan melanjutkan, tunjangan hari raya atau THR, bonus, honor dari kerja lepas, juga masuk dalam pendapatan tambahan atau tidak rutin. Penghasilan ini berbeda dari gaji bulanan atau memiliki properti untuk disewakan secara rutin yang masuk kategori pendapatan tetap.
Memperoleh pendapatan tambahan akan membahagiakan karena pundi-pundi bertambah. Namun datangnya tidak rutin, berifat sementara, dan jumlahnya tidak tetap, sehingga tak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan. "Supaya keuangan tidak bocor karena memegang uang tunai lebih banyak dari biasanya, jangan sampai tergoda dan menjadi impulsif belanja tanpa pertimbangan matang," ujar Ivan.
Baca juga:
Tips Bagi-bagi Angpao tanpa Mengganggu Pos Keuangan Lain
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
