TEMPO.CO, Jakarta -Dalam media sosial banyak bertebaran curhatan warganet mengenai overthinking pada malam hari. Sebagian warganet lain juga memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang mereka.
Bahkan beberapa orang berusaha mengikuti apa yang orang lain ekspektasikan.
Keresahan ini dituangkan dalam sebuah buku oleh blogger asal Amerika Serikat, Mark Manson pada The Subtle Art Of Not Giving a Fuck. Dalam buku ini banyak disebutkan mengenai bersikap bodo amat atau masa bodoh pada sesuatu.
Namun bodo amat di sini bukan berarti bersikap tak acuh namun berpikir lebih sederhana dalam hidup.
Dalam Psychologytoday.com juga disebutkan bahwa bersikap bodo amat ternyata baik untuk kesehatan mental.
Terlalu banyak memperhatikan tentang apa yang orang pikirkan dapat membuat kita hanya menghargai apa yang diinginkan orang lain dari kita, daripada apa yang kita inginkan dan butuhkan.
Untuk mengurangi hal tersebut diperlukan pola pikir baru, berikut tips yang dikutip dari Psychology Today:
- Mengurangi melihat dari perspektif orang lain
Saat berpikir apa yang orang lain pikir mengenai diri Anda mungkin orang lain juga berpikir begitu pada Anda.
Disebutkan pula oleh David Sack, psikiater asal Amerika Serikat, orang akan tidak terlalu peduli mengenai pemikiran orang lain jika mereka tidak mengetahui bahwa mereka dipersepsikan. Menurutnya, setiap orang juga memiliki kegelisahan lain yang dipikirkan.
- Mempertanyakan pemikiran sendiri
Pola berpikir manusia yang negatif akan merusak suasana hati dan perilaku manusia tersebut. Jika menganggap diri sendiri buruk akan berimbas pada hal yang dilakukan bahkan hanya melihat dari hal buruk yang akan terjadi. Sebaliknya, jika Anda mencoba mempertanyakan kembali mengapa Anda memikirkan hal buruk dapat menemui kekhawatiran sebenarnya.
Selanjutnya : Terkadang seseorang ingin terlihat sempurna dalam hal...