Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Manfaat Meditasi bagi Kesehatan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi wanita sedang bermeditasi. shutterstock.com
Ilustrasi wanita sedang bermeditasi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Praktik meditasi sering dilakukan oleh beberapa orang. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Meditasi, mengutip dari laman Verywell Health, 20 September 2021, adalah seperangkat teknik mental yang membantu melatih perhatian dan kesadaran seseorang. Meditasi melibatkan konsentrasi pada pernapasan atau pada frasa, objek, atau ide tertentu untuk menciptakan keadaan mental yang tenang, fokus, dan rileks.

Meditasi merupakan praktik kuno dalam berbagai budaya. Ini telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan dan tradisi Timur. Selain itu, hampir setiap agama besar, seperti Kristen, Buddha, Hindu, dan Yudaisme memasukkan beberapa bentuk meditasi ke dalam praktik keagamaannya.

Lantas, apa saja manfaat meditasi bagi kesehatan? 

1. Mengurangi Rasa Sakit

Dilansir dari laman nccih.nih.gov, penelitian tentang meditasi mampu mengurangi rasa sakit telah menghasilkan hasil yang beragam. Tetapi dalam beberapa penelitian, para ilmuwan mengatakan meditasi mengaktifkan area otak tertentu sebagai respons terhadap rasa sakit.

Sebuah studi kecil pada 2016 yang didanai oleh Pusat Nasional untuk Kesehatan Pelengkap dan Integratif (NCCIH) menemukan, meditasi memang membantu mengendalikan rasa sakit dan tidak menggunakan opioid alami otak untuk melakukannya. Ini menunjukkan, menggabungkan meditasi dengan obat nyeri dan pendekatan lain yang mengandalkan aktivitas opioid otak mungkin sangat efektif untuk mengurangi rasa sakit. 

Dalam studi lain yang didanai NCCIH pada 2016, penderita nyeri punggung bawah kronis berusia 20-70 tahun menerima pelatihan pengurangan stres berbasis kesadaran (MBSR), terapi perilaku kognitif (CBT), atau perawatan biasa. Hasilnya, peserta MBSR dan CBT memiliki tingkat peningkatan yang hampir sama dan lebih besar dibandingkan dengan mereka yang mendapat perawatan biasa. 

2. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Studi yang didanai NCCIH pada 2009 melibatkan 298 mahasiswa menunjukkan, berlatih meditasi transendental (TM) dapat menurunkan tekanan darah seseorang. Selain itu, ditemukan pula meditasi bisa membantu seseorang menghadapi tekanan psikologis, kecemasan, depresi, kemarahan, atau permusuhan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah tinjauan literatur dari American Heart Association mendukung penggunaan TM untuk menurunkan tekanan darah. Namun, tinjauan itu tidak menunjukkan secara pasti apakah TM benar-benar lebih unggul daripada teknik meditasi lain dalam menurunankan tekanan darah.

3. Mengurangi Keparahan Gejala IBS

Beberapa studi meneliti pelatihan meditasi kesadaran untuk sindrom iritasi usus besar (IBS). Studi yang didanai NCCIH pada 2011 melibatkan 75 wanita menunjukkan, berlatih meditasi kesadaran selama delapan minggu bisa mengurangi keparahan gejala IBS.

4. Mengurangi Stres dan Kecemasan

Manfaat meditasi lainnya adalah mampu mengurangi stres dan kecemasan. Dilansir dari laman Asosiasi Psikologi Amerika (APA), sebuah studi menemukan mahasiswa pra medis dan kedokteran melaporkan lebih sedikit kecemasan dan gejala depresi setelah berpartisipasi dalam pelatihan MBRS selama delapan minggu dibandingkan dengan kelompok kontrol. Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol, pelatihan MBRS telah terbukti mengurangi gangguan mood total, termasuk stres, kecemasan dan kelelahan pada mahasiswa kedokteran.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Tahap-tahap Melakukan Meditasi untuk Kedamaian dan Ketenangan Pikiran

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

19 jam lalu

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.


Orang Asia Lebih Rentan Terkena Hipertensi, Ini Faktornya

20 jam lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Orang Asia Lebih Rentan Terkena Hipertensi, Ini Faktornya

Orang Asia punya gen yang sensitif dengan garam. Mereka rentan terkena hipertensi dibanding ras lainnya.


3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

1 hari lalu

Nancy Van Der Stracten, 75 tahun yang menderita penyakit Parkinson, berpose saat akan mulai latihan tinju di sebuah klub tinju di Antalya, Turki, 26 Februari 2021. REUTERS/Umit Bektas
3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.


Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

1 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer berpose setelah dimasukkan ke dalam Hall of Fame, sebuah pameran permanen untuk menghormati legenda sepak bola Jerman di Museum Sepak Bola Jerman di Dortmund, Jerman, 1 April 2019. Beckenbauer kerap didera penyakit diantaranya parkinson, demensia dan sempat melakukan operasi jantung pada tahun 2016 dan 2017. Ina Fassbender/Pool via REUTERS/File Photo
Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.


7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

1 hari lalu

Jennifer Bachdim dan Dian Sastro meditasi bersama/Foto: Instagram/Jennifer Bachdim
7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.


BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN mengembangkan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres. Dok. Humas  BRIN
BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.


Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

5 hari lalu

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx
Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

6 hari lalu

Ilustrasi wanita. Freepik.com/Diana.grytsku
5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi


Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

16 hari lalu

Aktor Haykal Kamil pada Peluncuran AlliSya LegacyMax pada konferensi pers dan talk show
Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

Aktor Haykal Kamil berpesan kepada Timnas U-23 untuk menjaga mental mereka menjelang pertandingan Piala Asia U-23 2024 antara Timnas Indonesia vs Irak