TEMPO.CO, Jakarta - Masalah ginjal sering terjadi dan mempengaruhi sekitar 10 persen populasi di dunia. Ginjal merupakan dua organ tubuh berbentuk kacang merah yang dan memiliki banyak fungsi penting. Ginjal berfungsi menyaring zat-zat yang tidak diperlukan tubuh, melepaskan hormon yang mengatur tekanan darah, menyeimbangkan cairan dalam tubuh, memproduksi urine, dan banyak peran penting lain.
Sayangnya, organ vital ini bisa rusak karena berbagai penyebab. Diabetes dan tekanan darah tinggi adalah faktor risiko paling umum penyakit ginjal. Namun, obesitas, merokok, genetika, jenis kelamin, dan usia juga dapat meningkatkan risiko.
Gula darah yang tidak terkontrol dan tekanan darah tinggi menyebabkan kerusakan pembuluh darah di ginjal sehingga mengurangi kemampuannya untuk berfungsi secara optimal. Ketika ginjal tidak bekerja dengan baik, zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh, termasuk yang berasal dari makanan, menumpuk di dalam darah.
Oleh karena itu, penderita penyakit ginjal perlu mengikuti pola makan khusus. Meskipun pembatasan diet bervariasi, biasanya disarankan agar semua orang dengan penyakit ginjal membatasi nutrisi berikut:
Natrium
Natrium ditemukan di banyak makanan dan komponen utama garam dapur. Ginjal yang rusak tidak dapat menyaring kelebihan natrium, menyebabkan peningkatan tekanan darah. Sering disarankan untuk membatasi natrium hingga kurang dari 2.000 mg per hari.
Kalium
Kalium memainkan banyak peran penting dalam tubuh. Tetapi pemilik penyakit ginjal perlu membatasi kalium untuk menghindari kadar darah tinggi yang berbahaya. Biasanya disarankan untuk membatasi kalium kurang dari 2.000 mg per hari.
Fosfor
Ginjal yang rusak tidak bisa menghilangkan kelebihan fosfor, mineral dalam banyak makanan. Fosfor tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh sehingga fosfor makanan dibatasi kurang dari 800–1.000 mg per hari pada sebagian besar pasien.
Protein
nutrisi ini mungkin perlu dibatasi oleh penderita penyakit ginjal karena ginjal yang rusak tidak dapat membersihkan produk limbah dari metabolisme protein. Namun, orang yang menderita penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani perawatan untuk menyaring dan membersihkan darah memiliki kebutuhan protein yang lebih tinggi.
Baca juga: 6 Makanan ini Baik untuk Penderita Penyakit Ginjal, Kembang Kol Salah Satunya