Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Pandemi Covid-19 terhadap 3 Aspek Tumbuh Kembang Anak

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi anak bermain Lego. Dok. Lego
Ilustrasi anak bermain Lego. Dok. Lego
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog anak dan keluarga, Samanta Elsener mengatakan pembatasan sosial atau social distancing selama pandemi Covid-19 mempengaruhi tiga aspek tumbuh kembang anak. Tiga aspek tumbuh kembang anak itu adalah perkembangan bahasa dan kognitif, perkembangan motorik dan sensorik, serta perkembangan sosial emosional.

Samanta menjabarkan setiap aspek tumbuh kembang anak tersebut dalam jumpa pers virtual pada Kamis, 17 Maret 2022.

  • Perkembangan bahasa dan kognitif
    Dari aspek perkembangan bahasa dan kognitif, Samanta mengatakan banyak studi yang menunjukkan bahwa pembatasan sosial memicu speech delay atau keterlambatan berbicara. "Bahkan ada anak yang kata pertamanya bukan mama, papa, ibu, atau bapak lagi, tapi mask atau masker," katanya. Sebab yang selalu mereka lihat dan menjadi perbincangan hangat adalah segala sesuatu tentang pandemi.

  • Perkembangan motorik dan sensorik
    Selama pembatasan sosial di masa pandemi Covid-19, ruang gerak anak menjadi terbatas. Anak yang terbiasa bermain dengan teman-temannya di sekolah, di taman, atau lingkungan sekitar, menjadi lebih sering di rumah. Terlebih kondisi di setiap rumah berbeda-beda dan akan mempengaruhi kebiasaan anak dalam bergerak dan beraktivitas.

  • Perkembangan sosial dan emosional
    Samanta Elsener mengatakan, pandemi membuat anak merasa cemas jika bertemu langsung dengan orang lain, terutama yang baru pertama berjumpa. "Mereka enggak bisa bermain bersama karena merasa cemas saat pertama bertemu," ujarnya. Setiap orang berkenalan ulang karena berbeda interaksi lewat video call dengan bertemu langsung. 

    "Ketika bertemu muka, terjadi keanehan sosial, cemas, malu," kata Samanta. "Mereka butuh waktu lama untuk observasi lagi."

Penggunaan gawai yang berlebihan selama pandemi juga meningkatkan pengaruh terhadap tiga aspek tumbuh kembang itu. Anak yang tidak mendapatkan stimulasi yang tepat akan lebih individualis, egosentris, cepat bosan, dan sering tantrum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk memastikan tumbuh kembang anak tetap berjalan di masa pandemi dalam kondisi pembatasan sosial, Samanta mendorong orang tua agar memberikan stimulasi yang tepat. Contohnya dengan membacakan buku-buku bergambar, mengajak anak melakukan kegiatan seni, bermain peran sesuai imajinasi anak, seperti guru dan murid, pasien dengan dokter. Dari situ, nantinya anak tahu dan siap ketika menghadapi kondisi yang sebenarnya.

Orang tua, Samanta melanjutkan, juga harus berusaha menarasikan proses sosial yang terjadi agar anak mengenal dan mengetahui posisi dia dan orang-orang di sekitarnya. Misalkan saat keluarga besar datang, sampaikan kepada anak, dari mana mereka berasal, berapa lama perjalanan yang ditempuh, dan sebagainya.

Baca juga:
Perbedaan Usia Ideal Kelahiran Anak 2 Tahun, 3 atau 4 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Relasi Kuasa Orang Dewasa Pengaruhi Anak Berkonflik dengan Hukum

5 jam lalu

Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) dari geng Binus School Serpong mendatangi Polres Kota Tangerang Selatan, Kamis 22 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Relasi Kuasa Orang Dewasa Pengaruhi Anak Berkonflik dengan Hukum

Anak berkonflik dengan hukum biasanya melakukan kejahatan karena berada dalam relasi kuasa orang dewasa.


Polres Metro Jakarta Timur Tangkap Ibu yang Rekam Anak Bersetubuh hingga Paksa Aborsi

16 jam lalu

Neneng Komala Dewi yang ditangkap Polres Metro Jakarta Timur karena merekam anaknya bersetubuh dengan kekasih dan memaksa putrinya aborsi. Dokumentasi Polres Metro Jakarta Timur.
Polres Metro Jakarta Timur Tangkap Ibu yang Rekam Anak Bersetubuh hingga Paksa Aborsi

Seorang ibu 46 tahun ditangkap Polres Metro Jakarta Timur usai merekam anaknya, RH (16) bersetubuh dengan kekasih. Dia juga memaksa anaknya aborsi.


Badan PBB Sahkan Resolusi Penanganan Anak Tergabung Kelompok Teroris Usulan Indonesia

16 jam lalu

Pengesahan Resolusi PBB mengenai Penanganan Anak yang Terasosiasi dengan Kelompok Teroris yang diajukan Indonesia pada Pertemuan ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) yang berlangsung pada 13-17 Mei 2024, di Wina, Austria. sumber: dokumen KBRI Wina
Badan PBB Sahkan Resolusi Penanganan Anak Tergabung Kelompok Teroris Usulan Indonesia

Indonesia mengusulkan resolusi penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris dalam forum CCPJ


7 Jenis Kembar Siam, Salah Satunya Ischiopagus Tripus Atau Kembar Laba-laba

16 jam lalu

Tim dokter melakukan persiapan pelaksanaan operasi pemisahan bayi kembar siam di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu, 12 Agsutus 2023. (ANTARA/HO-Humas RSUD Saiful Anwar)
7 Jenis Kembar Siam, Salah Satunya Ischiopagus Tripus Atau Kembar Laba-laba

Ada beragam jenis kembar siam. Ini 7 di antaranya


Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

2 hari lalu

Komjen Pol (Purn) Dharma Pongrekun. YouTube/Richard Lee
Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.


Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

3 hari lalu

Kepala KPPBC TMP A Purwakarta, Rahmady Effendi Hutahaean. Dok Bea Cukai Purwakarta
Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.


Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

3 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.


PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

3 hari lalu

Pengesahan Resolusi PBB mengenai Penanganan Anak yang Terasosiasi dengan Kelompok Teroris yang diajukan Indonesia pada Pertemuan ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) yang berlangsung pada 13-17 Mei 2024, di Wina, Austria. sumber: dokumen KBRI Wina
PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.


Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

4 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.


Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

5 hari lalu

Anak-anak berkebutuhan khusus bergembira bersama dalam pentas dongeng musikal di ajang Jakarta Fair 2023 di Arena JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin 3 Juli 2023. Pentas ini diadakan oleh Corporate Social Responsibility Jakarta International Expo yang bertujuan untuk berbagi keceriaan dan berbagi hadiah bersama sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB), komunitas disabilitas, dan anak-anak berkebutuhan khusus. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.