TEMPO.CO, Jakarta - Menjaga kesehatan dan kebugaran sangat penting, tak terkecuali bagi yang memasuki usia paruh baya. Para warga lanjut usia dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran dengan olahraga.
Salah satu olahraga yang penting untuk menjaga kebugaran dengan olahraga untuk peningkatan massa otot. Praktisi kesehatan dr. Michael Triangto Sp.KO dari RS Mitra Kemayoran menjelaskan olahraga rutin berguna untuk kesehatan dan kebugaran, tak terkecuali untuk kelompok lansia. Pandangan masyarakat saat ini mereka yang berusia lanjut adalah kelompok manusia yang rapuh.
“Sering dibilang tulang sudah keropos, jangan angkat yang berat-berat, jangan neko-neko,” ujar dr Michael.
Tetapi, justru dengan olahraga, terutama olahraga kebugaran untuk pembentukan massa otot, akan memberi manfaat yang besar. Olahraga, menurutnya, akan menimbulkan dampak akut dan kronik. Dampak akutnya, olahraga bisa meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Dampak kroniknya, dengan olahraga yang lebih teratur terjadi kenaikan denyut jantung, akan menaikkan tekananan darah. Jantung akan beradaptasi dan jangka panjang tekanan darah akan turun. Dampak yang lain akan terjadi pembakaran lemak, dan gula di darah.
Olahraga untuk kebugaran termasuk pembentukan otot sangat berguna untuk lansia menghadapi pengeroposan tulang yang menyebabkan bungkuk atau mudah jatuh atau mudah patah dan otot yang mengkerut. Secara umum, kata dia, termasuk pada kelompok lansia, olahraga akan dapat membantu penyembuhan dan memberi keuntungan yang lebih besar.
Untuk kesehatan para lansia dianjurkan jenis olahraga kardiorespirasi, yang memperkuat jantung dan paru-paru, namun dalam intensitas ringan. Jenisnya mulai dari jalan cepat, bersepeda, berenang, dan dayung. Sedangkan untuk kebugaran dianjurkan melakukan olahraga peningkatan atau pembentukan massa otot dengan latihan beban, termasuk juga senam osteoporosis.
“Tidak semata-mata dengan alat seperti barbel, dambel, atau kettlebell, tapi bisa dengan badan sendiri,” ujarnya.
Selain dengan beban dari badan sendiri juga bisa menggunakan beban dari barang-barang di sekitar. Dan hal itu bisa dilakukan dalam kondisi yang rileks, sambil bermain dengan cucu atau berkebun.
“Contohnya angkat badan bertumpu di kursi atau push up dengan tangan di dinding. Bisa pula mengangkat cucu atau memindahkan pot-pot tanaman,” ujarnya.
Olahraga pembentukan massa otot ini butuh dilakukan secara bertahap. Namun, penting untuk disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan kesehatan masing-masing. Ia menganjurkan olahraga untuk kesehatan dan kebugaran ini dilakukan sedini mungkin, dimulai dari latihan ringan terlebih dulu dan menerapkan prinsip olahraga BBTT (Baik, Benar, Terukur, dan Teratur).
Jika kemampuan dan kesehatan memungkinkan, ia bisa menambah porsi latihan dan beban. Ia mengingatkan untuk tidak melakukan latihan beban langsung dengan beban yang berat untuk menghindari cedera dan masalah lain. Jika setelah olahraga malah jadi sakit, maka ia telah melampaui kemampuan kesehatannya. Michael mengimbau para lansia yang mempunyai penyakit bawaan atau komorbid untuk memperhatikan kondisi kesehatan terlebih dulu, tidak memaksakan kondisi.
DIAN YULIASTUTI
Baca juga: 5 Aktivitas Latihan Aerobik, Tak hanya Senam