TEMPO.CO, Jakarta - Cairan dalam tubuh harus tercukupi asupannya untuk menjaga kesehatan. Kebutuhan cairan, antara lain tergantung tingkat aktivitas, status kesehatan. Sebaiknya tidak menunda minum jika terasa haus.
National Academy of Medicine (NAM) menyarankan per hari untuk laki-laki mengonsumsi cairan 3.700 mililiter dan perempuan sekitar 2.700 mililiter. Asupan cairan tubuh tak hanya bersumber dari air minum. Tapi, bisa juga makanan yang mengandung air.
Jika tubuh kekurangan cairan
Kekurangan cairan dalam tubuh atau dehidrasI mengakibatkan kelelahan, mulut kering, rasa haus, buang air kecil berkurang, produksi air mata sedikit, kulit kering, sembelit, pusing. Mengutip Mayo Clinic, ketika tubuh terlalu banyak kehilangan cairan, akan menganggu sistem organ, sel, dan jaringan lain.
- Masalah ginjal
Dehidrasi yang berkepanjangan atau berulang menyebabkan infeksi saluran kemih, batu ginjal.
- Pingsan
Elektrolit –kalium dan natrium— bermuatan listrik dalam sel dan jaringan tubuh. Jika elektrolit tidak seimbang, mengakibatkan kontraksi otot yang tak sengaja dan terkadang risiko paling buruk menyebabkan hilang kesadaran atau pingsan.
- Syok hipovolemik
Syok hipovolemik terjadi ketika jantung tak mampu memasok darah yang cukup ke tubuh. Itu akibat kekurangan volume darah. Kondisi ini tergolong masalah dehidrasi paling berbahaya. Ketika volume menurun, mengakibatkan penurunan tekanan darah dan jumlah oksigen dalam tubuh.
Mengutip Healthline, orang yang bekerja di luar ruangan rentan terkena panas berlebihan, sehingga cepat mengalami dehidrasi.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: 7 Manfaat Kesehatan Jika Cairan Tubuh Tercukupi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu