TEMPO.CO, Jakarta - Asam urat merupakan penyakit yang menyebabkan nyeri dan pembengkakan di area persendian. Hal ini dapat terjadi karena banyaknya asam urat dalam tubuh, atau disebut juga hiperurisemia.
Internis Konsultan Reumatologi (Rheumatologist) dari Siloam Hospital Lippo Village, Sandra Langow mengatakan setidaknya ada tiga gejala nyeri sendi akibat asam urat.
- Tiba-Tiba
Gejalanya tiba-tiba, pertanda akut. Misalnya, ketika tidur pada malam hari tidak sakit, tetapi ketika bangun dari tidur tiba-tiba sakit dan nyeri di kaki sehingga tidak dapat berjalan.
“Sakit sendi karena asam urat, bak tamu tak diundang. Sangat nyeri dan terjadi tiba-tiba Bisa bikin pincang, bukan pegal-pegal biasa.” Sandra menulis dalam akun instagramnya @sandrasinthya, Selasa, 12 April 2022.
Ilustrasi asam urat. Shutterstock
- Sendi Bengkak
Sendi bengkak ditandai dengan warna kemerahan pada kulit di sekitar sendi. Umumnya bengkak ini terjadi pada satu sendi saja, paling sering terjadi di ibu jari kaki, lutut, pergelangan kaki, dan kaki.
- Demam
Demam dalam konteks ini harus dibedakan dengan radang sendi yang terjadi karena infeksi bakteri.
Gejala-gejala itu tidak selalu terjadi akibat sakit sendi yang disebabkan oleh asam urat. Misalnya, jika nyeri sendi yang terjadi perlahan-lahan memburuk dalam hitungan pekan, maka ini bukan karena radang sendi akibat asam urat.
Selain itu, jika sendi terjadi pada perempuan muda apalagi melibatkan banyak sendi, maka perlu dicari sebab lainnya.
Penyebab nyeri sendi juga sangat banyak, tidak selalu karena asam urat yang tinggi. Berkonsultasi ke dokter sangat disarankan untuk diagnosis yang tepat dan penanganan yang optimal. Yang seharusnya tidak dilakukan adalah minum obat penghilang sakit dalam jangka panjang tanpa pengawasan dokter.
Baca juga: Tengok 5 Manfaat Buah Naga: Jaga Imun hingga Mengontrol Asam Urat
NAUFAL RIDHWAN ALY